Usai diamankan, korban selalu menanyakan keberadaan ayahnya. Bahkan meski sudah beberapa hari di Polres Tangsel, bocah lima tahun itu masih menannyakan ayah yang tega menganiayanya.
Tita mengungkapkan, korban selalu mengaitkan aktivitas apapun dengan ayahnya. Mulai dari makanan hingga mainan. KB, kata Tita, selalu menceritakan keseharian saat bersama ayahnya.
"Setiap hari dia selalu menanyakan ayahnya, ayahnya ke mana. Terus perihal makan, dia suka telor ceplok dan ayam goreng yang biasa dimasakin ayahnya. Pas kita ajak jalan, dia cerita pernah diajak jalan sama papanya, pernah duduk di depan kemudi sambil dibilangin 'Kalau KB sudah gede belajar nyetir ya'. Jadi dia selalu menceritakan keseharian bersama ayahnya," beber Tita.
Selama diasuh olehnya, korban sangat menyukai boneka Barbie dan pakaian serba pink. Saat diajak jalan-jalan oleh musisi Adie MS pun korban dibelikan banyak mainan Barbie.
Baca Juga:Psikis Anak Korban Aniaya Ayah di Tangsel Mulai Pulih, Diasuh Sementara Kapolres
"Pas diajak main ke Aeon sama Pak Adie MS wah korban senang banget, dibeliin banyak mainan Barbie sama kuda pony. Jadi bisa mengalihkan rasa sakit dari yang dia alami," ungkap Tita sambil membayangkan wajah ceria korban usai mendapat mainan.
![Addie MS [Evi Ariska/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/14/94138-addie-ms-evi-ariskasuaracom.jpg)
Terkait ibu kandungnya, korban mengaku hanya berkomunikasi melalui video call. Pasalnya, ibu korban menjadi TKW di Malaysia.
Lama tak bertemu dan mengandalkan video call, korban tak ingat kapan berkomunikasi dengan ibu kandungnya secara virtual.
"Kita tanya, mamanya di mana dek? Di malaysia, jauh di sana. Kadang-kadang video call, kadang agak-agak lupa kapan terakhir ketemu (video call) mama. Tapi kemarin video call dia ingat panggil mamah gitu," beber Titta.
Terkini, korban KB sudah berada dalam asuhan sementara Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanuddin di rumahnya. Itu agar mempercepat pemulihan psikis korban dari trauma akibat tindak kekerasan.
Baca Juga:Soroti Kasus Ayah Aniaya Anak, Kak Seto Beri Catatan Merah Bagi Pemkot Tangsel
Di sana, ungkap Tita, korban merasa memiliki sahabat baru. Pasalnya, dia bermain dengan anak Kapolres yang seusia.
"Biar lebih ceria, ternyata betul dia kayak punya sahabat baru. Malah ketika ke sini untuk pemeriksaan psikologis, korban nggak mau lepas dari sahabat barunya itu. Karena merasa punya temen," katanya seraya bersyukur.
Meski sudah memaafkan perbuatan ayahnya itu, tapi hingga saat ini KB masih takut untuk bertemu ayahnya.
"Sudah maafin iya, tapi masih takut dan menolak untuk ditemui ayahnya," terang Tita.
![WH, pelaku penganiaya anak, di Polres Tangerang Selatan, Kamis (20/5/2021) malam. [Suara.com/Wivy Hikmatullah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/21/76473-penjaga-kost-kostan-tempat-tinggal-wh-pelaku-penganiyaan-anak.jpg)
Selama diasuh olehnya, korban pun tak ingin dipanggil dengan sebutan nama. Hal itu, mengingatkan pada ayahnya yang berlaku sadis.
"Dia nggak mau dipanggil namanya, Maunya dipanggil ade, jadi diperlakukan seperti adik sendiri," terang Tita.