Sebelum Digerebek, Warga Sebut Pasutri Penyekap Remaja di Tangsel Lagi Pangkuan

Pasutri tersebut diketahui merupakan penghuni baru di kost-kostan tersebut.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 02 Juni 2021 | 18:57 WIB
Sebelum Digerebek, Warga Sebut Pasutri Penyekap Remaja di Tangsel Lagi Pangkuan
Kondisi indekos lantai dua berpagar putih yang menjadi lokasi penyekapan remaja di Tangsel yang berada di wilayah Ciputat, Rabu (2/6/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Terungkapnya kasus penyekapan remaja putri di sebuah indekos di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), membuat warga sekitar resah.

Pasalnya, indekos tersebut diketahui sering bermasalah. Bahkan, banyak penghuni indekos yang tidak jelas identitasnya.

Salah satunya diungkapkan Herlina. Warga yang tinggal di depan indekos tersebut mengaku resah.

Terlebih, usai indekos terungkap jadi tempat prostitusi dan penyekapan remaja Tangsel berinisial A.

Baca Juga:Penyekap Gadis di Tangsel Dibekuk, Polisi Sebut Pelaku Pasutri, Ini Perannya

Diketahui, pelaku penyekapan remaja di Tangsel itu merupakan pasangan suami istri (pasutri) berinisial BS (21) dan istrinya, FS (20).

Sebelum kasus itu terungkap, Herlina mengaku, melihat aktivitas pasutri pelaku penyekapan tengah duduk santai bermesraan di depan teras indekos lantai dua itu.

"Sebelum ada penggerebekkan, sekitar jam 9 malam ngeliat pelaku yang katanya suami-istri bercanda di teras, ceweknya pake celana seksi, pangku-pangkuan," katanya ditemui di kediamannya, Rabu (2/6/2021).

Pasutri tersebut diketahui merupakan penghuni baru di kost-kostan tersebut.

"Baru tiga hari kelihatan nge-kost di situ," tambah Herlina.

Baca Juga:Dramatis, Detik-Detik Penyelamatan Gadis Korban Penyekapan di Tangsel

Herlina mengaku sempat curiga dengan aktivitas pasutri itu. Pada Jumat (28/5/2021) malam, ia melihat di teras kost-kostan itu tampak ramai. Ada lima lelaki dan satu perempuan, FS.

"Pas malam Sabtu itu ramai, banyak tamu. Cowoknya lima, ceweknya satu yang katanya mucikari itu," terang Herlina.

Dia dan keluarganya pun terkejut, saat mengetahui adanya penggerebekan karena adanya penyekapan dan penganiayaan terhadap remaja putri di Tangsel.

Penggerebekkan itu dilakukan keluarga korban pada Sabtu (29/5/2021) malam.

Herlina semakin terkejut usai mengetahui bahwa korban masih ada ikatan saudara dengan dirinya.

"Awalnya kita emang nggak pada tahu. Tahunya setelah bapaknya cerita di sini kalau anaknya disekap dalam lemari, babak belur, bibirnya jontor," paparnya.

Menurutnya, setelah penggerebekkan, pasutri tersebut langsung kabur meninggalkan indekos.

"Pokoknya setelah korban diambil dibawa pulang, pasutri itu juga langsung kabur kendarain motor. Pintu kamarnya digembok sampai sekarang. Padahal bayar kontrakannya baru DP Rp 200 ribu dari biaya Rp 500 ribu perbulan," bebernya.

Insiden itu, lanjut Herlina, membuat dia dan keluarganya resah. Lantaran bukan masalah pertama yang terjadi di indekos tersebut.

Sebelumnya, penghuni kost-kostan berwarna putih tulang lantai dua itu sering bermasalah.

"Penghuni kos-kosan gonta-ganti mulu, identitasnya juga nggak jelas. Kita nggak nyaman, resah, karena sering bermasalah. Bentar-bentar ribut, teriak. Banyak warga yang keluar, pas dilihat ternyata penghuni kosan," keluhnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja di Tangsel disekap dalam lemari oleh pasutri. Tak hanya itu, korban berinsial A (16) juga mengalami tindak penganiayaan.

Korban diselamatkan secara paksa oleh keluarga setelah mendapat pesan permintaan minta tolong dari korban melalui messenger.

Kini, pasutri yang melakukan penganiyaan dan penyekapan itu sudah ditahan di ruang tahanan Polres Tangerang Selatan.

Tak hanya penganiayaan, pelaku ditetapkan sebagai tersangka atas kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak lantaran korban dijadikan pekerja seks komersil.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak