10 Permainan Anak Betawi Asli, Sudah Langka dan Jarang Ditemui di Jakarta

Derasnya arus globalisasi mengubah banyak sekali aspek kehidupan dalam bermasyarakat, salah satunya melalui permainan.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 18 Juni 2021 | 08:30 WIB
10 Permainan Anak Betawi Asli, Sudah Langka dan Jarang Ditemui di Jakarta
Aksi balap karung didi Jalan Slamet Riyadi Kota Solo Jawa Tengah pada Minggu (4/8/2019). [Ari Purnomo]

Dibeberapa daerah permainan ini disebut dengan kalawadi atau di Bali disebut dengan Masuntik. Merupakan permainan yang dilakukan secara berkelompok.

Kata kalawadi ini lahir karena anak-anak yang kaget melihat kadal hingga kadal melompat dengan sangat jauh. Kemudian dibuatlah permainan yang menyerupai kadal ini. Untuk melakukan permainan ini harus berada di tanah lapang, karena menggunakan media tanah sebagai tempat berlangsungnya permainan.

Permainan Tok kadal menggunakan kayu bulat panjang berukuran lebih dari 40 cm dengan diameter 2,5 sampai 3 cm untuk alat pemukul atau pengetok, sedangkan untuk kadalnya diperlukan kayu panjang dengan ukuran sekitar 10 cm. Setelah itu membuat lubang yang memanjang di tanah tetapi juga bisa menggunakan dua batu bata yang diletakkan secara sejajar dengan jarak 5 cm.

Permainan dilakukan dengan syarat telah memiliki regu, kemudian akan dilakukan suit untuk menentukan regu manakan yang harus berjaga.

Baca Juga:COVID-19 di Jakarta Meroket, Anies Minta Perkantoran di Zona Merah WFH 75 persen

Regu yang menang akan mencongkel kadal keluar dari lubang setinggi-tingginya, apabila regu lawan mampu menangkap kadal itu akan didapatkan satu poin dan tim pemain dianggap kalah, kemudian bertukar peran, permainan ini terus berulang hingga di dapat poin tertinggi.

3. Gala Asin atau Balasin

Permainan ini pada dasarnya serupa dengan permainan petak, hanya saja menggunakan alat yang berbeda di mana Gala Asin menggunakan galah yang diletakkan di tanah sebagai tanda area asin yaitu bebas jaga. Jika pemain berhasil melompati galah akan dinyatakan menang dan tak boleh ditangkap oleh penjaga.

Gala Asin dimainkan secara beregu biasanya terdiri dari 5 orang. Regu penjaga menempati garis jaganya masing-masing, dan regu penyerang harus mampu melewati garis-garis yang ada dengan menghindar dari tangkapan pihak penjaga.

4. Tuk-Tuk Geni

Baca Juga:Jadwal Musim Baru Liga 1 Dirilis, PSS Sleman vs Persija Jakarta Jadi Laga Pembuka

Permainan ini dapat dilakukan di luar maupun di dalam ruangan, biasanya permainan ini dilakukan oleh anak-anak perempuan. Salah satu pemain berperan sebagai "nenek gerendong", kemudian yang lainnya duduk berbaris saling memeluk pinggan teman di depannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini