Akui RS Covid-19 di DKI Nyaris Kolaps, Anies: Penambahan Pasien Terlalu Cepat

"Ini mengirimkan pesan kepada kita semua bahwa kita menambah tempat tidur, menambah kapasitas rumah sakit, tapi lonjakanannya terlalu cepat," ujar Anies

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 22 Juni 2021 | 12:09 WIB
Akui RS Covid-19 di DKI Nyaris Kolaps, Anies: Penambahan Pasien Terlalu Cepat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Kamis (6/4/2021). (Suara.com/Fakhri Fuadi)

"Dari 32 itu ada 13 RS yang 100 persen hanya untuk penangnaan covid. 19 lainnya menampung pasien covid sampai melebihi 60 persen kapasitas RS nya," pungkasnya.

Sebelumnya, jumlah kasus pasien positif terjangkit Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Pada Senin (21/6/2021), ada 5.014 orang lagi dilaporkan terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China itu.

Total akumulasi seluruh pasien positif berjumlah 479.043 orang. Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.

Rekor laporan penambahan harian corona tertinggi di Jakarta berjumlah 5.582 pasien. Kejadiannya belum lama ini, yakni pada 20 Juni 2021 kemarin.

Baca Juga:Berharap Jakarta Bangkit dari Covid-19, Anies: Orang-orang di Kota Ini Kuat Hadapi Cobaan

Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.

Berdasarkan laman tersebut, 439.007 orang dinyatakan sudah sembuh sejak awal pandemi. Jumlahnya bertambah 3.025 orang sejak Minggu (20/6/2021).

Sementara, 7.976 orang lainnya secara akumulasi dinyatakan meninggal dunia sejak awal pandemi. Artinya ada penambahan 71 orang sejak kemarin.

Selain itu, 11.343 pasien masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 20.717 orang yang positif menjalani isolasi.

Artinya, sampai saat ini ada 32.060 orang yang dalam kondisi positif Covid-19 di ibu kota.

Baca Juga:COVID-19 Menggila, Mantu Jokowi Tetap Buka Sekolah di Medan, Padahal Kata KPAI Bahaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak