SuaraJakarta.id - Hotel di Jakarta beraneka ragam, bukan hanya bentuk, harga dan layanan, namun juga cerita sejarah di dalamnya. Jakarta punya 3 hotel bersejarah dan melegenda.
Hotel-hotel di Jakarta bermunculan ketika bumi nusantara ada di brosur dan buku yang dituliskan oleh penjajah nusantara sebelumnya, yang akhirnya membawa pelancong Eropa mengarungi lautan untuk berwisata di nusantara.
Guna memenuhi kebutuhan wisatawan, maka dibangunlah hotel-hotel pada kota-kota besar.
Sebelum adanya hotel-hotel mewah disekitar abad ke 19 masyarakat telah akrab dengan tempat peristirahatan lain pada abad tersebut.
Baca Juga:Cempaka Putih Masuk Zona Merah, Kapolres Jakpus: Harus Diverifikasi
1. Hotel Indonesia Kempinski Jakarta
Merupakan hotel yang terletak di Jl. M.H. Thamrin No.1 RT 1/RW 5 Menteng, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Hotel Kempinski diresmikan oleh presiden Soekarno pada tanggal 1962, dan hotel bintang lima di Asia Tenggara dengan standar internasional.
Tujuan didirikannya hotel ini yaitu untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Tepat di depan hotel Indonesia terdapat patung selamat datang sebagai yang ditujukan guna menyambut para tamu Asian Games ke-4 pada tahun 1962. Pada awal keberadaan hotel Kempinski, digunakan sebagai kegiatan budaya.
Baca Juga:Dapat Vaksin Covid-19 Cuma Modal KTP DKI Jakarta, Ini Caranya!
Di antaranya, pertunjukkan teater yang telah melambungkan seniman ternama Indonesia seperti Teguh Karya, Slamet Rahardjo, dan Rima Melati.
Kontes Miss Indonesia pada tahun 1969, yang pada masa itu dimenangkan oleh Irma Hadisurya. Asian Games ke-4 pada tahun 1962.
Dari hotel inilah informasi tentang pariwisata menyebar ke seluruh Indonesia. Hotel ini kemudian ditujukan untuk tamu-tamu negara. Sudah banyak kepala-kelapa negara yang menyambangi dan bermalam di hotel satu ini.
Dengan warisan sejarah yang dimiliki, Hotel Indonesia Kempinski adalah satu-satunya hotel mewah yang dijadikan sebagai warisan budaya sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.475 tanggal 29 Maret 1993, yang memerintahkan agar bangunan dan seluruh aset sejarah harus dijaga dan dipelihara dengan baik. Gedung ini mulai dijadikan sebagai hotel pada tahun 2004.
Pada tahun 2004, hotel ini baru kemudian dikelola oleh Kempinski Group, Harga inap permalam di hotel bersejarah ini adalah sekitar Rp2.009.000
2. The Hermitage Hotel Jakarta
The hermitage hotel berlokasi di Jl.Cilacap No.1 Menteng, Jakarta, DKI Jakarta. Dibangun sekitar tahun 1920an, pada awal pembangunananya gedung ini digunakan sebagai gedung pemerintah dan pusat telekomunikasi pemerintah Hindia Belanda, kemudian diambil alih oleh pemerintahan Indonesia setelah kemerdekaan.
Kemudian beralih fungsi menjadi kantor pemerintahan menjadi Departemen Pendidikan , kemudian beralih menjadi Departemen Kebudayaan.
Pada tahun 1999 bangunan ini kembali beralih fungsi menjadi Institusi pendidikan, yaitu Universitas Bung Karno atau UBK.
Sayangnya setelah itu bangunan ini menjadi terbengkalai. Sehingga pada tahun 2008 diserahkan ke pihak Hermitage untuk dijadikan hotel tanpa meninggalkan warisan sejarahnya.
Hotel Hermitage Hotel Jakarta ini bernaung di bawah nama Tribute Portofolio, yang merupakan salah satu brand dari jaringan hotel mewah Starwood sejak April 2015.
3. Hotel Sriwijaya Jakarta
Dibangun pada tahun 1863, awalnya gedung ini merupakan sebuah restoran roti atau kue yang dibangun atas nama pemilik Conrad Alexander Willem Cavadino (CAW), usaha miliki CAW ini kian berkembang selama kurun waktu sembilan tahun. Meskipun usahanya laku keras, CAW mengubah restoran miliknya menjadi sebuah hotel yang diberi nama Hotel Cavadino.
Hotel CAW banyak disinggahi oleh orang-orang Eropa dan Belanda yang bermukim di Batavia masa itu. Kemudian di tahun 1899 hotelnya berubah nama menjadi Hotel du Lion d'Or berkembang selama 42 tahun dengan nama Hotel du Lion d'Or , hotel ini kembali berganti nama menjadi Park Hotel. Pada tahun 1950-an berganti dengan nama hotel Sriwijaya hingga saat ini.
Kepemilikan hotel Sriwijaya pada tahun 1975 diketahui atas nama Al Jufri, bangunan lama dari hotel Sriwijaya terpaksa diubah pada tahun 1999 karena kayu jati yang sudah lapuk. Meskipun bangunan ini direnovasi secara total, jejak sejarah hotel yang dibangun sejak masa pemerintahan Belanda ini tetap dipertahankan hingga kini sebagai bukti adanya bangunan hotel tertua di Jakarta.
Bagi anda yang tertarik menilik atau merasakan sensasi menginap di hotel tertua ini bisa menyiapkan budget mulai dari Rp263.319 saja. Terletak di Jl.Veteran No.1 RT 04/02, Gambir, Jakarta Pusat, Monas, Jakarta. Selain itu hotel Sriwijaya sangat dekat dengan berbagai fasilitas dan wisata publik seperti Gereja Katedral Jakarta, Monumen Nasional Indonesia (Monas), Museum Nasional dan tempat-tempat bersejarah lainnya.
Kontributor : Kiki Oktaliani