Sementara Labu Madu F1 yang dikembangkan anggota karang taruna ini memiliki potensi produksi 15-25 ton per hektare.
Wisnu mengatakan akan terus melakukan pendampingan serta membangkitkan optimisme para pemuda di kawasan ini dapat melakukan budidaya secara berkelanjutan.
Keberhasilan karang taruna ini juga dapat menjadi inspirasi bagi pemuda di daerah lain untuk melakukan kegiatan yang produktif sekaligus membuka lapangan kerja di tengah pandemi Covid-19, harap Wisnu.
Ke depan komoditi yang dikembangkan dapat ditingkatkan lagi bukan sekedar melon dan labu madu, tetapi juga semangka, jagung manis, dan cabai yang memang cocok di kembangkan di kawan belakang Bandara Soekarno yang meman selama ini belum banyak dimanfaatkan. (Antara)
Baca Juga:10 Program Sosial dan Kesehatan di Masa Pandemi Ini Anggarannya Ditambah, Ini Perinciannya