SuaraJakarta.id - Neno Warisman mundur dari Partai Ummat. Sebelumnya Neno Warisman menjabat Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat, Ansufri Idrus Sambo. Neno Warisman mundur dengan alasan ingin fokus mengurus anaknya di Turki.
Neno juga menghubungi rekan-rekannya melalui WhatsApp soal pengunduran dirinya dari Partai Ummat.
“Kemarin, ya dia kirim WA ke kita, kirim surat mundur karena mau fokus ngurus anaknya di Turki. Karena tidak bisa aktif, jadi khawatir tidak bisa aktif, fokus ngurus anaknya, jadi mundur,” kata Sambo, Sabtu kemarin.
Majelis Syuro Partai Ummat akan menggelar rapat internal terkait mundurnya Neno Warisman ini.
Baca Juga:Neno Warisman Putuskan Mengundurkan Diri dari Partai Ummat
Kendati begitu, dia tidak menjelaskan kapan rapat tersebut akan digelar.
“Kami kan ada mekanismenya kalau orang mundur secara ini kita tidak bisa larang kan cuman kita ada mekanisme kita akan rapat Majelis Syuro keputusannya di Majelis Syuro,” ujarnya.
Lebih lanjut Sambo mengatakan, Amien Rais sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat juga sudah menerima surat pengunduran diri Neno Warisman.
Malah, ujar Sambo, surat tersebut memang ditujukan ke Amien Rais.
“Justru suratnya ditujukan ke Pak Amien,” kata Idrus Sambo.
Baca Juga:Neno Warisman Undur Diri dari Partai Amien Rais, Ini Alasannya
Sebelum Neno Warisman, salah satu pendiri Partai Ummat, Agung Mozin juga mengundurkan diri dari kepengurusan dan keanggotan partai tersebut.
Hal itu terungkap dari surat yang dibagikan kepada awak media pada bulan Agustus 2021 lalu.
“Memperhatikan dinamika internal partai, sekat-sekat informasi dan komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakul karimah, seraya mempertimbangkan beragam informasi dan aspirasi para sahabat Partai Ummat di berbagai daerah termasuk sahabat-sahabat aktivis demokrasi yang istiqomah konsisten-konsekuen melawan feodalisme dan dinasti politik, dengan ini saya AGUNG MOZIN menyatakan BERHENTI sebagai Pengurus dan Anggota Partai Ummat sebagai bentuk pertanggungjawaban etika dan moral,” tulis Agung Mozin dalam suratnya kala itu.