Mengenal Rumah Aannemers, Bangunan yang Digagas Jadi Wisata Sejarah di Serpong

Rumah Aannemers dibangun sejak tahun 1932 berada di Kampung Ranca Indah, Kelurahan Serpong.

Rizki Nurmansyah
Senin, 04 Oktober 2021 | 09:05 WIB
Mengenal Rumah Aannemers, Bangunan yang Digagas Jadi Wisata Sejarah di Serpong
Potret pemilik Rumah Aannemers yang berada di Kampung Ranca Indah, Kelurahan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [SuaraJakarta.id-—grup Suara.com/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Sebuah rumah di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyita perhatian. Bukan karena bentuknya yang megah dengan desain kontruksi kekinian. Melainkan bangunannya yang masih asli sejak dibangun pada tahun 1932. Rumah itu diberi nama Rumah Aannemers.

Nama itu disematkan lantaran sebelumnya rumah itu masih satu kawasan dengan kantor perusahaan rel kereta zaman Belanda yang diberi nama De Opbouw Kantoor Van Vereenigde Aannemers oleh pendirinya, Tan Kim Ek.

Rumah Aannemers berada di Kampung Ranca Indah, Kelurahan Serpong. Lokasinya tak jauh dari Stasiun Serpong. Tak banyak yang tahu lokasi rumah yang tengah digagas jadi destinasi baru wisata sejarah di Serpong ini.

Sebab, lokasinya berada di perkampungan padat penduduk dan cukup pelosok. Ditambah banyak jalan pintasan dan sempit. Sehingga pendatang yang menuju ke rumah itu dijamin akan salah alamat alias nyasar terlebih dahulu.

Baca Juga:Sejarah Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Bercorak Hindu Runtuh Diserang Kesultanan Banten

Kontruksinya yang masih asli membuat penampilan Rumah Aannemers cukup mencolok di tengah himpitan rumah-rumah warga di sekitarnya. Dindingnya didominasi dengan bilik bambu. Sedangkan jendelanya masih terbuat dari kayu dan dilapisi teralis besi.

Di bagian depan terdapat tiang penyangga yang semuanya terbuat dari kayu jati asli. Bilik tak hanya di dinding, tapi juga jadi penutup di bagian langit-langit rumah. Lantainya masih berbentuk tegel lawas berwarna abu tua klasik.

Sementara pintunya pun masih berbentuk asli jaman dulu alias jadul, berwarna kuning semu. Di setiap daun pintu terdapat motif kotak persegi panjang ke bawah.

Di atas pintu masuk bagian depan, terdapat tulisan rumah tersebut milik A Z Akmin, dibangun sejak 1932. Di pintu lainnya di sebelah kiri, terpampang foto seorang perempuan merupakan istri dari pemilik Rumah Aannemers.

Emed, salah satu keluarga yang juga tinggal di samping rumah tersebut bercerita, bahwa rumah itu dibangun oleh seorang pengusaha rel kereta keturunan Cina bernama Tan Kim Ek.

Baca Juga:Sejarah Hari Batik Nasional, Kenapa Jatuh Tanggal 2 Oktober?

Tan Kim Ek, juga mendirikan kantor di wilayah tersebut yang dinamai dengan bahasa Belanda, De Opbouw Kantoor Van Vereenigde Aannemers. Ia kemudian menikahi salah seorang gadis pribumi Serpong yang merupakan keluarga buyut Emed.

"Dulunya rumah dibangun oleh Tan Kim Ek pada 1932 lalu punya istri orang sini namanya Uwa Mbi," kata Emed kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com—beberapa waktu lalu.

Keaslian Rumah Aannemers

Emed menjelaskan, pembangunan Rumah Aannemers dimulai dengan proses pengurukan tanah karena kondisinya berada di dataran rendah. Tanah urukan diambil dari lahan di mana lokasinya kini jadi kolam pemancingan.

Beberapa puluh tahun setelah Tan Kem Ek wafat, rumah tua tersebut kemudian diberikan kepada A Z Akmin, adik Mbi yang merupakan istri Tan Kim Ek.

"Uwa Mbi sebelumnya tinggal di sini, tapi setelah suaminya meninggal kemudian pindah ke Lampung karena punya tanah warisan di sana. Sedangkan rumah ini ditempati saudara-saudara Uwa Mbi," jelas Emed.

Setelah dihuni oleh AZ Akmin, kemudian diwariskan ke anaknya yang bernama Munajat, lalu dihuni oleh anak serta menantunya Namid dan Sri Hernawati sejak tahun 1986.

Emed menyebut, kondisi bangunan Rumah Aannemers masih asli. Hanya saja dibagian tiang penyangga dan atap di teras sudah dilakukan perbaikan lantaran sudah lapuk dan rawan runtuh.

Meski begitu, rumah tersebut diklaim sebagai satu-satunya rumah zaman dulu yang masih tersisa hingga saat ini di Serpong.

"Tapi secara keseluruhan bangunan masih asli zaman dulu. Mulai dari tiang pagar ini masih kayu jati, pintunya masih asli, ubin dan dinding di dalam rumah sampai ke dapur masih bilik bambu, di kamar pun sama. Jadi memang rumah tua ini satu-satunya di Serpong," paparnya.

Kondisi terkini Rumah Aannemers yang berada di Kampung Ranca Indah, Kelurahan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [SuaraJakarta.id-—grup Suara.com/Wivy Hikmatullah]
Kondisi terkini Rumah Aannemers yang berada di Kampung Ranca Indah, Kelurahan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [SuaraJakarta.id-—grup Suara.com/Wivy Hikmatullah]

Wisata Sejarah di Serpong

Kini, Rumah Aannemers ditempati oleh Sri Hernawati beserta anak dan cucunya. Sementara sang suami, Namid, sudah meninggal tahun lalu.

"Rumah ini punya kakak mbah saya, menikah sama orang Cina, pemborong rel kereta. Tinggal di sini sejak tahun 1986, bersama anak-anak dan dua cucu. Ini memang konsepnya begini, masih asli. Ada beberapa bagian yang udah direnovasi, karena sudah rapuh," ungkap Sri.

Meski menempati rumah tua, namun Sri tak mengetahui banyak soal sejarah siapa saja yang pernah menempati rumah itu. Pasalnya yang tahu asal-usulnya adalah suaminya yang sudah wafat.

Sekira 20 meter dari rumah itu, terdapat makam Tan Kim Ek. Di dekat makam, juga terdapat kolam pemancingan.

Keberadaaan Rumah Aannemers kini dilirik oleh Komunitas Wajah Serpong Tempo Doelo (WSTD) untuk diproyeksikan sebagai destinasi wisata sejarah di Serpong.

Rencananya kawasan itu akan dimanfaatkan sebagai destinasi wisata Ranca Indah. Tak jauh dari itu, terdapat perlintasan rel kereta api karena dekat dengan Stasiun Serpong.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini