SuaraJakarta.id - Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang melaporkan tindakan pengeroyokan sesama mahasiswa ke polisi, mendapat teror.
Teror tersebut didapat oleh salah satu ketua organisasi mahasiswa eksternal kampus. Mahasiswa Hukum Unpam itu mendapat teror untuk mencabut laporan kepolisian soal kasus pengeroyokan.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu mahasiswa yang menjadi korban pengeroyokan, Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen Rizal.
Rizal mengatakan, teror tersebut didapat oleh salah satu rekannya melalui telepon. Teror tersebut ditujukkan agar korban mau mencabut laporan kepolisian.
Baca Juga:Lakukan Teror Sperma pada Mahasiswi di Pesanggrahan, Pelaku Warga Tangsel
"Iya jadi terkait kasus kemarin, dari pihak kami mendapat ancaman untuk mencabut tuntutan seperti itu," kata Rizal kepada SuaraJakarta.id, Selasa (26/10/2021).
Rizal menyebut, ancaman tersebut didapat melalui telepon. Pengancam itu, kata Rizal, mengklaim telah mengetahui alamat dan nama orang tua.
"Bentuk ancamannya berupa telepon, sambil menyebutkan 'Gua tau rumah lu, tempat tinggal lu’. Sampai nomor rumah tahu, RT RW tahu, sampai nama orangtua pun mereka tahu. Mereka memaksa untuk mencabut laporan," ungkap Rizal.
Was-was
Terpisah, Direktur Eksekutif LBH Nata Indonesia Isram yang merupakan kuasa hukum korban pengeroyokan, membenarkan adanya ancaman tersebut.
Baca Juga:Mahasiswa Pelaku Teror Sperma Hobi Nonton Film Porno, Korban Dijadikan Pacar Halusinasi
Meski begitu, Isram mengaku, hingga saat ini pihaknya masih belum mendalami ancaman tersebut. Pasalnya sosok yang mengancam masih misterius.