Banyak Sejarahnya, Kenneth DPRD DKI Yakin Jakarta Tetap Jadi Daerah Istimewa Meski IKN Pindah

Pemindahan ibu kota negara juga dianggapnya akan menjadi solusi dari masalah kependudukan

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 26 Januari 2022 | 08:41 WIB
Banyak Sejarahnya, Kenneth DPRD DKI Yakin Jakarta Tetap Jadi Daerah Istimewa Meski IKN Pindah
Hardiyanto Kenneth [dokumentasi Hardiyanto Kenneth].

SuaraJakarta.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth yakin Jakarta tetap menjadi Daerah Istimewa meski tak lagi berstatus sebagai Ibu Kota. Pasalnya, Jakarta disebutnya memiliki banyak sejarah yang tidak bisa ditinggalkan.

Karena itu, Kenneth mendukung Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibukota Negara (IKN) menjadi undang-undang (UU). Ia juga menyakini jika perekonomian di Jakarta akan tetap berkembang meskipun Ibu Kota pindah ke Kalimantan Timur.

"Saya juga meyakini bahwa Jakarta akan dijadikan daerah istimewa, pemerintah tidak akan meninggalkan Jakarta begitu saja, karena banyak sejarahnya," ujar Kenneth kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).

Daerah Istimewa yang dimaksud adalah dengan menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian. Selama Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) disiapkan di Ibu Kota Nusantara, Kenneth juga meminta Jakarta tetap menjadi ibu kota Indonesia.

Baca Juga:Soal Pemindahan Ibu Kota Negara, Politisi PKS Wanti-wanti Pemerintah

"Saya sangat yakin jika Jakarta akan tetap berkembang sebagai pusat perekonomian nasional, regional, bahkan global. Jadi Jakarta bisa dijadikan pusat perekonomian dan bisnis, Kaltim hanya konsen di pemerintahan saja," katanya.

Menurutnya, keputusan Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota ke Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur sudah dengan pertimbangan yang sangat matang. Apalagi soal ancaman bencana alam.

"Wilayah di Kalimantan ini lebih minim risiko bencananya, dan selain itu juga disana ada 180 ribu hektare lahan milik pemerintah dan itu akan memudahkan pemerintah untuk membangun tanpa direpotkan dengan urusan pembebasan tanah, dan juga lokasinya yang strategis untuk memperkuat perekonomian,"

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sensus Penduduk 2020 mencatat penduduk DKI Jakarta pada bulan September 2020 sebanyak 10,56 juta jiwa. Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk DKI Jakarta terus meningkat.

Pemindahan ibu kota negara juga dianggapnya akan menjadi solusi dari masalah kependudukan ini.

Baca Juga:Biaya Pemindahan Ibu Kota Negara Disorot, Ngabalin: Indonesia Punya Banyak Uang

"DKI Jakarta sudah sangat padat dan hal itu mempengaruhi dengan kemacetan yang tinggi saat ini, saya menilai pemindahan ibu kota dimaksudkan juga untuk mengurangi kemacetan dan mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini