SuaraJakarta.id - Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan baru terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Daerah yang berstatus PPKM Level 2 diberlakukan PTM 50 persen, termasuk di DKI Jakarta.
PTM 50 persen di Jakarta berlaku mulai hari ini, Jumat (4/2/2022). Sisanya siswa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau sekolah online.
"Hasil rapat pimpinan, Insya Allah besok (PTM 50 persen) sudah dilakukan," ujar Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radjagah saat dikonfirmasi, Kamis (3/2/2022).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengusulkan agar PTM di Jakarta dihentikan sepenuhnya selama sebulan.
Baca Juga:Update COVID-19 Jakarta 3 Februari: Positif 10.317, Sembuh 4.367, Meninggal 24
Meski usulan ini tak dipenuhi, Taga menyatakan pihaknya bakal mematuhi keputusan pemerintah pusat tersebut.
"Karena DKI PPKM Level 2, jadi kami mengikuti. Otomatis dilakukan dengan pendekatan blended learning. Ada (siswa) yang sebagian (belajar) di rumah dan sebagian di sekolah," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah memutuskan pembelajaran tatap muka kembali dilakukan terbatas hanya 50 persen di daerah PPKM level 2 karena lonjakan pandemi Covid-19 akibat varian Omicron. Kebijakan ini berlaku mulai 3 Februari 2022.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti mengatakan hal ini sudah disetujui oleh Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Kemendikbudristek, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Agama (Kemenag).
Dengan demikian, mulai hari ini, daerah-daerah dengan PPKM level 2 boleh memutuskan sendiri untuk meniadakan PTM 100 persen dan mengubahkan menjadi 50 persen siswa saja yang masuk sekolah.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Jakarta Meroket, RS Harapan Kita Sebut Kenaikan Mulai Minggu Ini
"Artinya, bagi daerah PPKM level 2 yang siap melaksanakan PTM Terbatas sesuai SKB Empat Menteri dan tingkat penyebaran COVID-19-nya terkendali, sekolah-sekolah pada daerah tersebut tetap dapat melaksanakan PTM Terbatas dengan kapasitas siswa 100 persen," kata Suharti, Kamis (3/2/2022).
Selain itu, orangtua atau wali murid kembali diberikan wewenang untuk menentukan anaknya berangkat ke sekolah untuk PTM atau memilih pembelajaran jarak jauh dari rumah karena kondisi pandemi.
"Orangtua boleh menentukan anaknya mengikuti PTM Terbatas atau mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ),” ucapnya.
Suharti menegaskan PTM Terbatas tetap wajib dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, surveilans, dan pengaturan penghentian sementara PTM Terbatas sesuai ketentuan dalam SKB Empat Menteri.
"Kemendikbudristek telah menyiapkan surat edaran terkait penyesuaian PTM Terbatas, agar dapat diterapkan sekolah-sekolah mulai Kamis, 3 Februari 2022. Menjadi sangat penting bagi pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan dan memberikan pembinaan terhadap proses PTM Terbatas," jelasnya.
Sementara, pedoman pelaksanaan PTM Terbatas pada daerah PPKM level 1, level 3, dan level 4 tetap mengikuti SKB Empat Menteri.