SuaraJakarta.id - Waktu mendekati azan Subuh sekitar pukul 03.30 WIB, Kamis (10/2/2022). Ficky Firlana (32) alias Abun memutuskan pulang duluan setelah menghabiskan malam bersama temannya yang lain di balai depan rumah rekan perempuannya berinisial HD di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel). Tongkrongan bubar setelah Vicky memutuskan pulang.
Beberapa jam kemudian, atau sekira pukul 05.10 WIB, warga setempat dikejutkan dengan penemuan jenazah dalam kondisi terlentang dengan luka tusuk akibat benda tajam di sebuah jalan setapak. Tepatnya di area pemakaman TPU Chober.
Jenazah pertama kali ditemukan oleh T, keponakan Umi (54)—ibu dari HD. Saat itu, T hendak berangkat ke pasar. Ia lantas putar balik ke rumahnya dan memberitahu ada penemuan mayat di area TPU Chober tersebut.
"Dia ketakutan sampai gemetar, di kuburan ada mayat," ujar Umi saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis (10/2/2022).
Baca Juga:Pelaku Penusukan Vicky di TPU Chober Jaksel Masih Misteri, 4 Orang Saksi Diperiksa
Mendengar kabar ada penemuan mayat, HD lantas bertanya kepada T pakaian yang melekat pada jasad tersebut.
"Sama anak saya ditanya, pakai bajunya apa? (Ternyata) warna hitam," ujar Umi.
Mendengar itu, HD sudah menduga jenazah tersebut adalah rekannya, Vicky Firlana alias Abun. HD bersama Umi dan T kemudian mendatangi lokasi penemuan jenazah korban.
Dan betapa terkejutnya HD, ternyata jenazah tersebut adalah Ficky. Lokasi penemuan mayat dengan tempat Vicky Firlana nongkrong semalam hanya berjarak sekitar 80 meter. Kondisi jalur antara tempat kejadian perkara (TKP) dengan balai tongkrongan hanya lurus saja.
"Terus saya anterin ke sana, pas dilihat, 'iya Mak, itu Abun, bajunya,' sampai anak saya pingsan, digotong dah," ujarnya.
Baca Juga:Begini Keinginan Terakhir Vicky Sebelum Ditemukan Tewas Ditusuk di TPU Chober Jaksel
Umi menegaskan, setelah korban pulang, mereka tidak mendengar ada suara keributan. Putrinya pun langsung masuk ke dalam rumah setelah menghabiskan malam bersama di balai tongkrongan.
"Dia (Ficky) pulang duluan. Pas dia balik, sudah pada masuk duluan (tongkrongan bubar)," tutur Umi.
Diakui Umi, korban memang sering datang ke rumahnya. Bahkan hampir setiap hari usai bekerja di sebuah restoran di daerah Puri Kembangan, Jakarta Barat.
Umi menjelaskan, korban terakhir datang ke rumahnya pada Rabu (9/2/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Umi mengungkapkan, saat di TKP, sepeda motor hingga tas korban tidak ada di lokasi. Mendapati hal itu Umi dan HD langsung mengabarkan ke pihak RT setempat. Kemudian langsung menghubungi pihak kepolisian.
Mau Beli Motor Bekas
Umi mengatakan, Ficky sempat mengungkapkan keinginannya membeli sepeda motor bekas sebelum ditemukan tewas dengan luka tusuk di bagian perutnya di TPU Chober, pagi tadi. Bahkan, Ficky sudah membawa sejumlah uang.
"Mau COD, baru lihat-lihat doang (di handphone). Bawa duit dia, ya enggak banyak, enggak tahu deh, (mungkin) lebih dari Rp 2 juta," kata Umi saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis (10/2/2022).
Umi mengungkapkan, niat membeli sepeda motor bekas tersebut disampaikan langsung oleh korban, saat korban datang ke rumahnya pada malam sebelum ditemukan tak bernyawa.
"Enggak (disebutin mau COD di mana), baru lihat-lihat (di handphone) dia," ungkap Umi.
Pelaku Masih Teka-teki
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP. Sebanyak empat orang saksi telah diperiksa.
"Sampai saat ini kami ada tiga atau empat orang saksi yang kami periksa," kata Budhi saat ditemui wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (10/2/2022).
Budhi menerangkan, keempat saksi diantaranya merupakan rekan yang bersama korban semalam sebelum ditemukan tak bernyawa.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan besarta kakaknya dan beberapa saksi lain yang berada di (lokasi) ataupun yang memberikan informasi kepada kami," ujar Budhi.
Pihaknya belum dapat mengungkapkan motif penusukan yang menewaskan Ficky Firlana, karena masih dalam proses penyelidikan. Termasuk barang korban seperti sepeda motor hingga tas yang raib.
"Kami masih melakukan penyelidikan, karena masih awal tentunya. Mohon doa restunya, mudah-mudahan ini bisa terungkap apa yang terjadi sebenarnya," pungkas Budhi.