SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kembali menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di semua jenjang pendidikan dari TK-SMP. Kapasitas PTM dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas normal.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, hingga saat ini masih terdapat transmisi penyebaran kasus di sekolah. Meski masih khawatir, pihaknya tetap melaksanakan PTM terbatas lantaran kasus harian Covid-19 menurun.
"Masih ada terjadi transmisi masih ada, walaupun bukan terjadi di sekolah, cuman bagaimanapun kita masih khawatir," kata Benyamin ditemui di lobi Puspemkot Tangsel, Senin (7/3/2022).
Dalam pelaksanaan PTM terbatas kali ini, Benyamin bukan mengkhawatirkan protokol kesehatan (prokes) di sekolah. Hal yang menjadi perhatiannya, justru pada kerumunan wali murid yang menjemput para siswa terutama di jenjang TK-SD.
Baca Juga:Kasus Dugaan Korupsi Dana PIP 2020 di SMPN 17 Tangsel Naik Tahap Penyidikan
"Itu yang saya tekankan ke para Kepsek, tolong antar jemputnya di disiplinkan. Tapi memang itu di luar kewenangan sekolah karena di luar pagar sekolah. Paling sekolah kami minta untuk menghimbau wali murid," ungkap Wali Kota Tangsel.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni mengatakan, keputusan kembali menggelar PTM terbatas mengacu pada kasus Covid-19 di Tangsel.
Saat ini, kata Deden, dari data Dinas Kesehatan Kota Tangsel kasus harian Covid-19 sudah mulai menurun. Dari semula 1.500 per hari kini hanya 500 lebih per hari.
"Kan yang menjadi pertimbangan terkait dengan perkembangan kasus Covid. Kasusnya turun dibanding Januari-Februari. Pertama kita PJJ-kan kasusnya hampir 1.500 per hari, kalau kemarin sih 500 perhari. Artinya sudah ada penurunan signifikan," papar Deden.
Senada dengan Wali Kota Tangsel, Deden meminta pihak sekolah lebih ketat mengawasi kumpulan wali murid yang menjemput siswa agar tak menimbulkan kerumunan.
"Kadang-kadang yang terjadi kan di sekolah saat menunggu anak pada ngumpul. Itu pihak sekolah juga mengingatkan, tenaga keamanannya supaya diingatkan ibu-ibu yang jemput anaknya di sekolah supaya tidak berkerumun," bebernya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah