Siap-Siap! Harga Pangan di Jakarta Diprediksi Naik hingga 40,35 Persen Jelang Lebaran

Peningkatan harga tertinggi terjadi pada komoditas minyak goreng curah sebesar 40,35 persen.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 31 Maret 2022 | 06:30 WIB
Siap-Siap! Harga Pangan di Jakarta Diprediksi Naik hingga 40,35 Persen Jelang Lebaran
Pedagang pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mengeluhkan harga minyak goreng kemasan yang melambung tinggi, Kamis (24/3/2022). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

SuaraJakarta.id - Harga pangan di DKI Jakarta diprediksi naik jelang Lebaran, mulai dari 1,39 persen hingga 40,35 persen. Hal itu disampaikan pihak Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati menjelaskan, peningkatan harga tertinggi terjadi pada komoditas minyak goreng curah sebesar 40,35 persen.

Sedangkan, untuk minyak goreng kualitas premium mengalami kenaikan lebih dari 100 persen.

Hal itu disebabkan terbitnya peraturan dari pemerintah pusat tentang HET minyak goreng curah dan penetapan harga minyak goreng kualitas premium yang ditetapkan melalui mekanisme pasar.

Baca Juga:Terbesar di Dunia, Pemerintah Diminta Kembangkan Sagu Sebagai Pangan Nasional

"Penyebab utama mahalnya minyak goreng curah, dikarenakan berkurangnya pasokan minyak goreng curah yang masuk ke pasar tradisional. Pasokan yang biasanya masuk empat kali dalam sepekan menjadi hanya satu kali saja dalam sepekan," ucap Eli.

Untuk peningkatan harga terendah, kata Eli, terjadi pada komoditas cabai merah besar sebesar 1,39 persen.

Meski demikian, harga komoditas hortikultura, yakni komoditas cabai dan bawang lebih terjangkau pada Idul Fitri 2022 dibandingkan kondisi tahun lalu.

"Karena pasokan pada tahun ini cukup baik dan musim penghujan tidak terjadi saat ini," ucapnya.

Untuk bahan pangan segar, lanjut Eli, dengan kenaikan harga tertinggi adalah pada komoditas daging sapi sebesar 16,85 persen yang disebabkan oleh pemerintah Australia lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri yang melonjak tinggi setelah pandemi Covid-19 mulai terkendali.

Baca Juga:Stok Bahan Pangan Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriyah di DKI Jakarta Dijamin Aman

"Kemudian dipicu oleh tingginya biaya impor dan naiknya harga pakan sapi," tutur Eli.

Sementara itu, Eli menyebut untuk harga beras dari awal tahun 2022 sampai sepanjang tahun 2022 diprediksi stabil dikarenakan lancarnya pasokan beras dan tidak terjadi gagal panen di daerah produsen.

Berdasarkan data Dinas KPKP DKI Jakarta yang dibagikan oleh Eli, harga rata-rata pangan strategis dan gas elpiji di DKI Jakarta per 28 Maret 2022, yakni Beras IR I Rp 11.410 per kilogram; Cabai merah keriting Rp 46.638 per kilogram; Cabai merah besar Rp 54.644 per kilogram; dan cabai rawit merah Rp 58.765 per kilogram.

Kemudian cabai rawit hijau Rp 41.152 per kilogram; Bawang merah Rp 35.744 per kilogram; Bawang putih Rp 33.255 per kilogram; Ayam boiler/Ras Rp 38.177 per ekor; Telur ayam ras Rp 24.968 per kilogram; Gula pasir Rp 14.361 per kilogram.

Sementara untuk tepung terigu harganya Rp 8.787 per kilogram; Minyak goreng curah Rp 19.650 per kilogram; Daging sapi has (paha belakang) Rp 140.222 per kilogram; Gas elpiji Rp 21.000 per 3 kilogram. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini