Ultimatum Pengeroyok Ade Armando, Kapolda Metro: Jika Tak Serahkan Diri, Kami Tangkap

Fadil mengungkapkan Ade Armando menderita luka di bagian kepala akibat dikeroyok.

Rizki Nurmansyah
Senin, 11 April 2022 | 20:29 WIB
Ultimatum Pengeroyok Ade Armando, Kapolda Metro: Jika Tak Serahkan Diri, Kami Tangkap
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022). [ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat]

SuaraJakarta.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengultimatum para pelaku pengeroyok Ade Armando menyerahkan diri ke pihak berwajib.

"Jika tak menyerahkan diri kami akan tangkap," kata Kapolda Metro di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

Fadil mengatakan jika pelaku pengeroyokan Ade Armando tidak menyerahkan diri, maka pihak kepolisian segera melakukan upaya penegakkan hukum.

"Besok mungkin kami akan melakukan upaya penegakkan hukum dan mengumumkan identitas pelaku," ujarnya.

Baca Juga:Anggotanya Evakuasi Ade Armando dari Pengeroyakan, Kapolda Metro Jaya: Ada Enam Anggota Kami yang Terluka

Fadil juga mengatakan polisi telah mengantongi identitas para pelaku pengeroyokan tersebut.

"Untuk para pelaku, kami sudah mengidentifikasi kelompoknya sekaligus orang-orangnya," kata dia.

Fadil mengungkapkan Ade Armando menderita luka di bagian kepala akibat dikeroyok.

Pegiat media sosial, Ade Armando menjadi korban pengeroyokan saat hadir di tengah demonstrasi dari berbagai kalangan di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Pegiat media sosial, Ade Armando menjadi korban pengeroyokan saat hadir di tengah demonstrasi dari berbagai kalangan di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Petugas kepolisian berhasil mengevakuasi Ade Armando dari amuk massa dan membawanya ke rumah sakit.

"Kondisi Ade Armando memprihatinkan. Beliau terluka di bagian kepala. Sekarang tim Polda Metro Jaya sudah membawa beliau ke Rumah Sakit," ujar Fadil.

Baca Juga:Dirawat di RS Siloam Semanggi, Keluarga Terpukul Dengar Ade Armando Dikeroyok Massa Aksi di DPR

Lebih lanjut, Fadil juga menyebut insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando oleh massa pengunjuk rasa menjadi pemicu petugas untuk melakukan tindakan tegas membubarkan massa dengan kendaraan taktis water cannon dan gas air mata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini