SuaraJakarta.id - Anggota DPR RI Ahmad Rizki Sadig menyayangkan unggahan pakar telematika Roy Suryo yang me-retweet meme stupa Candi Borobudur berwajah mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Roy Suryo yang juga pernah menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait meme ini.
"Hal ini sangat disayangkan, apalagi Roy Suryo adalah pakar telematika yang kerap menjadi narasumber yang mengajak masyarakat bijak dalam bermedia sosial," kata anggota Komisi I DPR itu, Jumat (17/6/2022), dikutip dari Antara.
Legislator PAN ini mengatakan, retweet Roy Suryo mengandung unsur provokasi. Meme tersebut berpotensi memecah belah dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Baca Juga:Roy Suryo Ternyata Sudah Dilaporkan ke Polisi Soal Foto Stupa Borobudur Mirip Jokowi
"Ingat, stupa pada Candi Borobudur ini mengandung unsur keagamaan. Tentu ini akan menyakiti perasaan saudara kita yang beragama Buddha," katanya.
"Belum lagi sosok presiden yang merupakan orang nomor satu di Indonesia. Unggahan ini jelas tidak menunjukkan sikap kenegarawanan seorang politisi yang juga pakar telematika di Indonesia," lanjutnya.
Lebih jauh, Ahmad Rizki menilai, pelaporan yang dilakukan seseorang terhadap Roy Suryo soal meme stupa Candi Borobudur mirip Jokowi, menjadi pembelajaran bagi semua pihak dalam mengakses dan membagi informasi di media sosial.
"Seorang pakar telematika saja bisa kepleset sendiri, apalagi kita. Jangan sampai unggahan kita malah mengandung unsur provokasi yang mengganggu kerukunan antarwarga negara," jelasnya.
Dia pun mengajak warga agar bijak dalam bermedsos dengan tidak menyebarkan informasi hoaks atau berita bohong. Ataupun membuat dan menyebar meme yang mengandung makna yang provokatif.
Baca Juga:6 Kontroversi Roy Suryo, Mulai dari Stupa Mirip Jokowi Sampai Tak Hafal Indonesia Raya
"Saya mengimbau kepada warganet Indonesia agar tidak menyebarkan informasi hoaks, khususnya capture berita maupun gambar yang di dalamnya telah diedit sehingga mengandung makna yang provokatif," pungkasnya.
Pelaporan Dharmapala Nusantara Ditolak
Sementara itu, organisasi perkumpulan Buddhis, Dharmapala Nusantara gagal melaporkan Roy Suryo terkait meme stupa Candi Borobudur mirip Jokowi. Laporan ditolak pihak kepolisian dengan dalih sudah ada pihak yang lebih dahulu melaporkan Roy Suryo.
Tim hukum Dharmapala Nusantara, Antoni menyebut sudah ada laporan terhadap Roy Suryo yang dilayangkan oleh seseorang pada Kamis (16/6/2022).
"Laporan tadi tidak bisa diterima karena ternyata pada tanggal 16 Juni kemarin sudah ada yang melapor dengan kasus yang sama," kata Antoni di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Antoni mengaku tidak kecewa meski gagal melaporkan Roy Suryo secara langsung. Pasalnya, kata dia, laporan yang dilayangkan oleh pihak lain juga sesuai dengan apa yang hendak mereka layangkan.
"Kami akan kawal pelaporan tersebut sampai dengan proses hukum selesai sampai ke pengadilan," ujarnya.
Laporkan Pengunggah Pertama
Roy Suryo sebelumnya juga telah melaporkan pengunggah pertama foto stupa Candi Borobudur yang diedit menyerupai wajah Jokowi ke Polda Metro Jaya. Laporan ini dilayangkan Roy Suryo melalui kuasa hukumnya, Pitra Romadoni di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Pitra menyebut laporan telah diterima dan teregistrasi dengan Nomor: STTLP/B/2970/VI/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 16 Mei 2022.
"Yang dilaporkan itu adalah pengunggah pertama yang diketahui klien kami ada tiga akun," kata Pitra.
Adapun, kata Pitra, alasan Roy Suryo melaporkan kasus ini karena ada pihak-pihak yang berupaya menggiring opini setelah kliennya me-retweet meme stupa Candi Borobudur mirip Jokowi. Padahal, Pitra mengklaim kliennya itu tidak ada niatan untuk menghina golongan tertentu.
Roy Suryo Minta Maaf
Dalam kesempatan itu, Roy Suryo juga menyampaikan permohonan maaf. Selain mengklaim tak ada niat untuk menghina golongan tertentu, dia berdalih hanya bermaksud membalas kicauan netizen di Twitter.
"Karena saya di-mention, saya kemudian menjawab mention ini dengan kata-kata yang menghaluskan. Saya tidak mengkritik dengan gambar, saya kritik dengan kata-kata. Memang saya menampilkan kembali gambar ini karena dia memberikan gambar ini. Saya tidak melakukan perubahan dalam gambar ini," tuturnya.