Nekat Terobos Banjir di Pulogadung, Sejumlah Motor Mogok, Ini 6 Tips Penanganan Mesin Mati

Banjir tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB yang menyebabkan arus lalu lintas sempat terganggu.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 21 September 2022 | 16:31 WIB
Nekat Terobos Banjir di Pulogadung, Sejumlah Motor Mogok, Ini 6 Tips Penanganan Mesin Mati
Sejumlah kendaraan nekat menerobos banjir di Jalan Bujana Tirta Raya, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (21/9/2022). [ANTARA/Yogi Rachman]

SuaraJakarta.id - Sejumlah pengendara terpaksa harus mendorong kendaraannya setelah motor mereka mogok karena nekat menerobos banjir di Jalan Bujana Tirta Raya, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu siang.

Pihak Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur menyatakan banjir di Pulogadung itu setinggi 40 sentimeter. Banjir tersebut akibat hujan deras.

"Banyak pengendara motor mogok karena mereka maksain melewati genangan," ujar Petugas SD Jaktim Ramadhan Amri di lokasi, Rabu (21/9/2022).

Ramadhan mengatakan, banjir tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB yang menyebabkan arus lalu lintas sempat terganggu.

Baca Juga:Hadapi Musim Hujan, Begini Jurus Pemprov DKI Antisipasi Titik Rawan Banjir di Ibu Kota

"Untuk penyebabnya tunggu surut dahulu genangannya supaya bisa dideteksi sumber penyebab banjir. Mungkin nanti bisa terdeteksi apakah ada yang tersumbat atau bagaimana," kata Ramadhan.

"Banyak pengendara motor tadi mogok karena mereka maksain melewati genangan," ujar Ramadhan.

Dia mengatakan, banjir di wilayah tersebut sudah sering terjadi akibat saluran yang tidak mampu menampung debit air akibat hujan deras.

"Di sini tergenang air saat hujan deras saja," tutur Ramadhan.

Tips Penanganan Mesin Motor Mati Akibat Terobos Banjir

Baca Juga:Legislator PDIP Minta Pj Gubernur DKI Prioritaskan Persoalan Banjir hingga Kabel Semrawut

Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg, Antonius Widiantoro, mengatakan bahwa motor sebaiknya tidak melibas genangan air yang tinggi atau banjir. Selain berbahaya bagi pengendara, kondisi itu juga bisa menyebabkan kerusakan pada motor.

"Namun, jika sudah terlanjur menerabas banjir dan motor mengalami kendala seperti mati mesin atau tidak berfungsi normal, maka sebaiknya konsumen membekali diri dengan pemahaman teknis mengenai cara penanganan motor yang tepat sebelum dibawa ke bengkel resmi," terang Antonius dalam siaran pers yang diterima pekan ini.

Ada 6 langkah yang harus diambil jika mesin motor mati saat menerabas banjir. Berikut langkah-langkahnya:

1. Jangan hidupkan mesin
Ketika mesin motor mati setelah menerabas banjir, pengguna sepeda motor sangat tidak disarankan untuk memaksa menyalakannya. Hal tersebut dikarenakan adanya potensi air masuk ke dalam mesin yang bisa menyebabkan kerusakan komponen utama di ruang bakar, seperti stang piston yang membengkok, piston rusak, dan crankcase pecah atau retak akibat water hammer.

Secara teknis, water hammer bisa terjadi akibat air yang terjebak di dalam ruang bakar saat mesin melakukan kompresi. Air yang terjebak, akan memberikan tekanan berlebih ke sekeliling ruang bakar dan mendorongnya. Hal inilah yang menjadi penyebab komponen-komponen lain bisa mengalami kerusakan.

Selain itu, masalah-masalah seperti konsleting pada kelistrikan juga bisa muncul. Oleh sebab itu, pengguna sepeda motor sebaiknya menepi ditempat yang aman dan melakukan pengecekan terlebih dahulu pada beberapa komponen kelistrikan motor sebelum benar-benar menyalakan mesin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak