Selepas Salat Jumat, Massa PA 212 Geruduk Istana, Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Maarif menyampaikan, Habib Rizieq Shihab belum dapat hadir dalam aksi yang bertema Aksi Bela Rakyat 2 (Akbar) atau Aksi 2309 tersebut.

Rizki Nurmansyah | Faqih Fathurrahman
Jum'at, 23 September 2022 | 06:00 WIB
Selepas Salat Jumat, Massa PA 212 Geruduk Istana, Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Demo tolak kenaikan harga BBM oleh massa PA 212 di Patung Kuda, Senin (12/9/2022). (Suara.com/Aco)

Sebelumnya, Massa PA 212 menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM di Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022). Mereka membawa spanduk protes bernada sindiran keras.

Pantauan Suara.com di lokasi, spanduk-spanduk yang dibawa massa bahkan menyindir Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Spanduk-spanduk itu bertuliskan 'Geng Anti Sambo Tolak BBM Naik' dan 'Aparat Arogan Berjiwa Sambo Dilarang Mendekat'.

Selain itu, massa PA 212 juga membawa spanduk bernada desakan agar Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dipecat dari Pertamina, 'Pecat Ahok dari Pertamina' dan 'Ahok Bikin Bangkrut Pertamina'.

Baca Juga:Tanpa Habib Rizieq, PA 212 Bakal Kerahkan Ribuan Massa Tolak Kenaikan BBM

Massa juga membawa spanduk bertuliskan 'Jokowi Bikin Bangkrut Negara'. Spanduk protes itu mayoritas dibawa oleh emak-emak berkaos putih serta berkerudung.

Massa Perhimpunan Alumni 212 atau PA 212 yang menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM di Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022) membawa spanduk protes bernada sindiran keras. (Suara.com/Rakha)
Massa PA 212 yang menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM di Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022) membawa spanduk protes bernada sindiran keras. (Suara.com/Rakha)

Massa Teriak Jokowi Bohong

Massa PA 212 datang ke Patung Kuda sekira pukul 13.10 WIB. Dalam aksinya mereka menuntut turunnya harga BBM, menunurunkan harga, dan penegakan supremasi hukum.

Dalam aksinya, salah orator mengatakan jika Joko Widodo terkesan berbohong terkait alasan pemerintah menaikan harga BBM.

"Jokowi itu bohong, katanya Rp 500 triliun dana untuk mensubsidi BBM sangat membebani, namun dalam APBN enggak ada di nomenklatur. Subsidi yang tercatat hanya sekitar Rp 200 triliun, Rp 300 triliun itu untuk bayar utang ke PLN dan Pertamina," kata orator dari atas mobil komando di Patung Kuda.

Baca Juga:Tarif Angkot di Kendari Naik 20 Persen, Imbas Kenaikan Harga BBM

Massa juga meminta Presiden Joko Widodo untuk turun dari jabatannya lantaran dianggap sudah tidak mampu memimpin bangsa ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak