SuaraJakarta.id - Lembaga Survei Populi Center merilis hasil jajak pendapat terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria selama menjabat. Hasilnya, sebanyak 83,5 persen warga Jakarta disebut puas terhadap segala program yang dijalankan Anies.
Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan mengatakan, dalam survei yang dilakukan terhadap 400 responden, tercatat 83,5 persen orang menganggap Anies tergolong nilai 6-10 untuk kategori puas atau positif. Rata-rata nilai kepuasan yang diberikan kepada Anies adalah 7,66.
"Pada survei kali ini, rerata kepuasan berada pada angka 7,66 (skala 1-10) dengan akumulasi skor 6-10 (positif/puas) sebesar 83,5 persen," ujar Dimas kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).
"Serta akumulasi skor 1-5 (negatif/tidak puas) sebesar 15,8 persen," tambahnya.
Dimas menyebut terdapat 15 sari 27 program yang mendapatkan nilai positif dari responden. Hingga pada akhir masa jabatan Anies, penilaian positif terhadap kinerja Anies mengalami peningkatan.
"Mengingat banyaknya penilaian positif/baik/puas pada program yang telah ada, hal ini berdampak pada tingginya tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria," tuturnya.
"Hasil menunjukkan, rerata kepuasan sedikit meningkat dibandingkan survei sebelumnya," katanya memungkasi.
Sebelumnya, Dimas menyebut terdapat 15 program yang mendapatkan penilaian positif dari responden. Kebijakan ini mendapatka tingkat kepuasan di atas 60 persen dari para responden.
15 program tersebut antara lain Taman Maju Bersama (RPTRA) dengan 84,2 persen, Penerangan Jalan (81,9 persen), Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus (80,3 persen), Pengelolaan Sampah (77 persen), Pemeliharaan Jalan (76,2 persen), JakLingko (75 persen), Program Air Bersih (73,8 persen), Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus (73,5 persen), dan Pembangunan dan Pengoperasian LRT (73,4 persen).
"Pembangunan Jakarta International Stadium/JIS (71,6 persen), Revitalisasi Taman Ismail Marzuki/TIM (68,5 persen), Penataan Kampung Kota (68 persen), Revitalisasi Bangunan/Sekolah Rendah Emisi (65,5 persen), Program Pariwisata (61,7 persen), dan Pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter (61 persen)," ucapnya.
Dimas menjelaskan, survei dilakukan di DKI Jakarta mulai tanggal 9 hingga 16 Oktober 2022 dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang dinamika pembangunan, kinerja pemerintah provinsi, serta dinamika politik di Provinsi DKI Jakarta.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) kurang lebih 4,00 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal," pungkasnya.