SuaraJakarta.id - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengembalikan William Sabandar ke jajaran PT MRT Jakarta sebagai Komisaris. William sendiri sempat menjadi Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta sebelum akhirnya dicopot eks Gubernur Anies Baswedan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Fitria Rahadiani mengatakan dikembalikannya William ke perusahaan bidang angkutan umum berbasis rel itu demi memudahkan pencarian pendanaan. William diharapkan bisa membantu jajaran direksi melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
"Jadi pak William juga punya pengalaman yang cukup lama gitu ya di MRT yang mungkin bisa membantu perkuatan koordinasi pendanaan tersebut," ujar Fitria saat dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).
Ia mengakui butuh kemampuan William untuk kelancaran proyek pembangunan MRT fase 2 dan seterusnya. Apalagi, memang William memiliki rekam jejak positif saat menjadi Dirut selama enam tahun.
Baca Juga:Pemprov DKI Cari Skema Pendanaan Lain untuk Akuisisi PT KCI
"Sebenarnya upaya untuk menyegarkan di jajaran pengurus direksi maupin komisaris itu mungkin saya sebutkan di keterangan pers itu memang untuk mendukung perkuatan pendanaan bagi perseroan," tuturnya.
Namun, ia menganggap penggantian jabatan dalam BUMD DKI adalah hal yang biasa demi melakukan penyegaran. Pemilihan sosok baru disebutnya bisa dilakukan asalkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
"Pergantian atau penyegaran di jajaran pengurus BUMD Itu hal yang biasa. kami yang sekarang punya konsep terkait bagaimana pendanaan atau pembiayaan yang diperlukan untuk fase kedua ini dan fase-fase selanjutnya, ada fase 3, ada fase 4 gitu ya," pungkasnya.
Mohamad Aprindy Dicopot
Senbelumnya Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah mencopot Mohamad Aprindy dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT MRT Jakarta pada Rabu (26/10/2022). Padahal, Aprindy baru menjadi pimpinan BUMD DKI yang membidangi angkutan umum berbasis rel itu sejak tiga bulan lalu.
Baca Juga:Head To Head Anies Baswedan vs Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 yang Punya Banyak Kemiripan
Pencopotan Aprindy ini berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang ditandatangani pada tanggal 25 Oktober 2022.
PT MRT Jakarta (Perseroda) merupakan BUMD dengan 99,70 persen sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan sisanya dimiliki oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda).
Kemudian, Heru menunjuk Tuhiyat menjadi Direktur Utama PT MRT Jakarta menggantikan Aprindy. Kebijakan Heru ini dilakukan tepat di hari kesembilannya menjabat sebagai Penjabat Gubernur Jakarta.
"Penggantian Direktur Utama, Komisaris Utama, dan anggota komisaris telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD).
Selanjutnya, penggantian jabatan juga terjadi pada jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta, yaitu dengan diangkatnya Dodik Wijanarko sebagai Komisaris Utama, Bambang Kristiyono sebagai Komisaris, dan William P Sabandar sebagai Komisaris.
"Diharapkan dapat memberikan arahan dan masukan kepada Direksi dalam kaitannya dengan proses pembangunan MRT Jakarta Fase 2 dan fase-fase berikutnya," ucapnya.
Susunan pengurus PT MRT yang baru adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Dodik Wijanarko
- Komisaris: Rukijo
- Komisaris: William Sabandar
- Komisaris: Bambang Kristiyono
2. Direksi
- Direktur Utama: Tuhiyat
- Direktur Konstruksi: Silvia Halim
- Direktur Operasi dan Pemeliharaan: Muhammad Effendi
- Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi: Roy Rahendra
- Direktur Pengembangan Bisnis: Farchad Mahfud