SuaraJakarta.id - Sebagian besar rumah warga ambruk terdampak gempa Cianjur magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) kemarin. Salah satunya milik Musliyudin (46).
Rumah serta warung miliknya di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, ambruk hampir rata dengan tanah akibat gempa siang kemarin.
"Ya Allah, gak tahu harus gimana lagi lah," ujar Mus pasrah melihat kondisi warungnya yang ambruk akibat gempa, saat ditemui di lokasi, Selasa (22/11/2022) malam.
Baca Juga:Sembilan Santri Asal Brebes Jadi Korban Gempa Cianjur, Tiga Meninggal Dunia
Mus mengungkapkan, selain warung, rumah pribadinya juga ambruk. Ia belum bisa mengevakuasi barang-barang miliknya karena khawatir ada gempa susulan.
"Belum ada barang-barang yang diselamatkan. Ada motor dan lain-lain di rumah yang ambruk. Barang dagangan tertimbun, belum dievakuasi. Takut ada (gempa) susulan," ungkapnya.
Mus menceritakan, saat gempa magnitudo 5,6 terjadi sekitar pukul 13.21 WIB siang kemarin, ia sedang keluar rumah berbelanja. Ia lantas ditelepon oleh anaknya agar segera pulang.
Sesampainya di rumah, Mus terkaget tak menyangka karena rumah dan warungnya ambruk hingga terlihat hampir rata dengan tanah.
"Dikira gak (akan) seperti ini (rusaknya). Pas pulang malah parah (ternyata). Istri luka di bagian tangan kanan," tuturnya.
Baca Juga:Keluarga Jadi Korban Gempa Cianjur, Lesti Kejora: Ya Allah Lindungi
Kekinian, Mus beserta istri dan empat anaknya untuk sementara tinggal di posko pengungsian yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya.
Korban Meninggal Gempa Cianjur
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 268 korban meninggal akibat gempa. Sementara 151 orang dinyatakan hilang dan 1.083 orang mengalami luka.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan jumlah tersebut merupakan data sementara yang terhimpun hingga Selasa (22/11/2022).
"Data sementara yang meninggal dunia sebanyak 268," kata Suharyanto saat konferensi pers daring, Selasa (22/11/2022).
Dirinci dari 268 korban meninggal, sebanyak 122 jenazah telah teriidentifikasi. Sementara korban hilang sebanyak 151.
Suharyanto mengatakan, 151 orang yang hilang kekinian masih dalam proses pencarian. Namun tak menutup kemungkinan sebanyak 151 orang yang hilang tergabung dalam data 268 korban meninggal.
Hal itu mengingat dari jumlah korban meninggal yang sudah teriidentifikais baru 122 jenazah.
Terkait korban yang mengalami luka-luka, data sementara sebanyak 1.083 orang. Kemudian sebanyak 58.362 warga harus tinggal di tenda pengungsian.
Secara keseluruhan akibat gempa menyebabkan 22.198 rumah mengalami rusak, dirinci 6.570 rusak ringan, 2.071 rusak sedang dan 12.641 rusak berat. Gempa dilaporkan mengakibatkan 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur.