SuaraJakarta.id - Pihak keluarga Muhammad Abidzar (16), korban penyiraman air keras, meminta pelaku segera ditangkap dan diungkap motifnya.
Abidzar jadi korban penyiraman air keras oleh pelajar lainnya saat berkendara di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (8/8/2023).
"Saya ingin pelaku segera ditangkap oleh aparat kepolisian untuk mengetahui motif pelaku menyiram air keras kepada anak saya," kata Rubiati (52), ibu korban, Jumat (11/8/2023).
Dia mengaku tidak dendam terhadap pelaku penyiraman air keras.
Baca Juga:Detik-detik Pelajar SMK Disiram Air Keras, Korban Alami Luka Bakar
Namun dengan ditangkapnya pelaku diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Saya tidak dendam terhadap pelaku yang menyiram air keras kepada anak saya. Mungkin ini takdir. Saya minta pelaku ditangkap agar tidak ada kejadian yang sama," kata dia.
Operasi Plastik
Menurut dia, Abidzar yang telah pulang dari RSCM Jakarta Pusat pada Kamis (10/8) malam, ke depannya harus menjalani operasi plastik untuk menyembuhkan luka bakar pada bagian wajah.
"Kata dokter, zat kimia yang mengenai wajah, leher dan tangan Abidzar berupa cairan. Ini secara berangsur akan menggerogoti luka."
Baca Juga:Viral Video Siswa SMK Disiram Air Keras Saat Motoran di Jaktim: Wajah Melepuh, Mata Tak Bisa Dibuka
"Ini akan berbahaya bila tidak dihabisi ke bagian akarnya. Salah satu tindakannya adalah operasi plastik," kata Rubiati.
Karena itu, dia meminta keringanan biaya untuk operasi plastik karena biaya itu tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
"Saya akan berusaha minta keringanan karena pengobatan agak memakan waktu. Mudah-mudahan mendapat respons yang baik karena anak saya korban, bukan ikut tawuran," tuturnya.
Namun saat ini, kata Rubiati, tim dokter rumah sakit lebih fokus untuk menyembuhkan bagian matanya yang terkena cairan air keras, disamping juga mengobati kulitnya.
Kepolisian memburu pelaku penyiraman air keras terhadap seorang pelajar SMK, Muhammad Abidzar (16) di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (8/8).
Kapolsek Pulogadung Kompol Andika Muslim kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/8), mengatakan, jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) masih melakukan penyelidikan untuk meringkus kelompok pelaku penyiraman air keras tersebut.
"Kami masih melaksanakan penyelidikan. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa terungkap," ujarnya.
Disiram Air Keras Saat Pulang ke Rumah
Berdasarkan hasil penyidikan sementara, Abidzar menjadi korban penyiraman air keras saat dalam perjalanan pulang ke rumahnya di wilayah Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung.
Namun, Kepolisian belum dapat memastikan apakah antara kelompok pelaku yang mengenakan seragam sekolah tersebut saling kenal dengan korban atau tidak.
"Untuk sementara kami sedang dalami kaitannya dengan pelaku, kami masih lakukan penyelidikan," ujarnya.
Polsek Pulogadung telah memeriksa dua saksi yang melihat kejadian pelaku menyiramkan air keras ke wajah Abidzar di lokasi.
Abidzar menjadi korban penyiraman air keras yang diduga dilakukan kelompok pelajar dari sekolah lain di Jalan Pisangan Lama III pada Selasa (8/8) sekira pukul 15.30 WIB.
Mulanya, Abidzar bersama seorang temannya dalam perjalanan pulang sekolah berboncengan menaiki motor berpapasan dengan kelompok pelaku menaiki sekitar lima sepeda motor.
Tidak terjadi cekcok antara keduanya. Namun seorang pelaku tiba-tiba menyiram air keras yang sudah disiapkan menggunakan wadah botol ke wajah Abidzar.
Setelah kejadian kelompok pelaku memacu sepeda motor mereka melarikan diri. Sedangkan korban hanya dapat menahan sakit dengan memegangi bagian wajah karena kulitnya melepuh.
Abidzar pun dibawa ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan penanganan medis.