SuaraJakarta.id - Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin bakal melakukan evaluasi terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) Sodetan Kali Ciliwung. Hal ini merupakan permintaan dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Sebab, pada saat hujan deras akhir pekan lalu, sejumlah wilayah di Jakarta alami musibah kebanjiran.
Ika menyebut hujan deras pekan lalu merupakan percobaan pertama alias first trial operasional Sodetan Ciliwung.
Lantaran itu, ia melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk membahas hal ini.
Baca Juga:Sodetan Ciliwung Belum Berdampak, Pemprov DKI Sebut Banjir Masih akan Terjadi
"Kita sudah bekerja sama sama BBWSCC hujan kemarin tuh first trial nya sodetan," ujar Ika di Kebon Baru, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023).
Ika menjelaskan, penyesuaian SOP dilakukan agar nantinya tinggi muka air yang meluap tak setinggi sekarang.
Saat ini, pelimpahan air ke Sodetan Ciliwung baru dilakukan setelah ketinggian air melebihi 10 sentimeter.
"Fungsinya sodetan itu untuk mengurangi tinggi genangan dan lama durasi waktu banjirnya," tuturnya.
"Karena namanya infrastruktur pembangunan baru kan pasti perlu evaluasi. Nah itu yang sedang kita laksanakan," katanya.
Baca Juga:Antisipasi Banjir, Heru Budi Perintahkan Jajarannya Rajin Keruk Kali
Sebelumnya diberitakan, hujan deras mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu dan Minggu lalu. Akibatnya, sejumlah wilayah di Jakarta hingga puluhan RT kebanjiran.
Padahal, Jakarta kini telah memiliki fasilitas sodetan Ciliwung yang baru diresmikan tahun 2023 ini.
Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang perlu diperbaiki. Ia pun meminta jajarannya untuk melakukan evaluasi.
"SOP-nya (standar operasional prosedur) mau diperbaiki," ujar Heru di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Heru mengatakan, saat ini mekanisme pengoperasian sodetan Ciliwung dilakukan saat air sungai hampir penuh. Hal ini membuat gorong-gorong raksasa itu tak langsung berfungsi saat hujan deras.
Karena itu, ia meminta dilakukan perubahan SOP agar sodetan bisa berfungsi meski sungai belum penuh. Pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemprov DKI tengah merembuk.
"Kemarin saya minta udah langsung (air sungai ngalir) kebagi dua aja (ke Sungai Ciliwung dan Banjir Kanal Timur)," ujarnya.