Presiden Jokowi juga menekankan agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Terutama untuk memenuhi kebutuhan gizi.
"Mau dipakai untuk apa? Yang paling penting untuk gizi anak, gizi keluarga," ucapnya saat berdialog dengan para KPM.
Presiden juga memastikan bahwa para KPM yang hadir saat itu juga merupakan penerima bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP), yang penyalurannya sudah dimulai sejak bulan September 2023.
Ketika Kepala Negara menanykan apakah para KPM yang hadir telah menerima beras sbeanyak 10 kilogram dari bulan September hingga Desember, para KPM pun menjawab serempak sudah menerima.
Baca Juga:Pos Indonesia Kembali Salurkan Bansos PKH Tahap 3, Dimulai dari Daerah 3T di NTT
Langkah ini, lanjut Presiden, diharapkan dapat membantu rakyat bisa memenuhi kebutuhan dasar yang memerlukan bantuan pangan di akhir 2023.
Presiden Jokowi pun menyampaikan bahwa penyaluran bantuan tersebut akan dilanjutkan oleh pemerintah pada 2024. Tepatnya pada periode Januari, Februari hingga Maret. Ia pun berjanji juga akan melanjutkan bantuan serupa untuk periode selanjutnya.
BLT E Nino Akan Dibagikan ke 18,8 Juta KPM
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Rico, menjelaskan BLT El Nino akan dibagikan kepada 18,8 juta KPM di seluruh Indonesia. Setiap KPM akan menerima Rp200 ribu per bulan.
"Penerimanya, 18,8 juta keluarga. Hari ini yang memang pertama kali di-launching beliau di Kota Pekalongan. Hari ini, pertama kali secara bertahap tentunya, 250 keluarga dibagikan. Besok berlanjut kembali dan akan juga secara serentak dilaunching di seluruh Indonesia," kata Robben.
Baca Juga:Hadapi El Nino, Bupati Kediri Instruksikan Jajarannya Genjot Produksi Beras
Lebih lanjut, Robben Rico juga mengungkapkan alasan pemerintah menunjuk Pos Indonesia dalam penyaluran BLT El Nino. Ia menilai kehadiran Pos Indonesia sangat membantu dan berfungsi layaknya layanan perbankan.