Tragis! Kurir Ekspedisi Dibegal Bermodus Debt Collector Saat Antar Paket di Jalan Antasari

Andrian mengisahkan, peristiwa ini bermula setelah mengantarkan paket pelanggannya di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

Chandra Iswinarno | Faqih Fathurrahman
Rabu, 24 Januari 2024 | 00:05 WIB
Tragis! Kurir Ekspedisi Dibegal Bermodus Debt Collector Saat Antar Paket di Jalan Antasari
Ilustrasi begal. (Suara/Iqbal)

SuaraJakarta.id - Seorang kurir ekspedisi bernama Andrian (20) harus gigit jari usai setelah motor Honda Beatnya dirampas oleh orang tidak dikenal dengan modus debt collector di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2024).

Andrian mengisahkan, peristiwa ini bermula setelah mengantarkan paket pelanggannya di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

Saat berada di Jalan Antasari, ia dicegat 3 pelaku yang semuanya menggunakan masker.

"Pas di Jalan Antasari, saya diberhentiin sama 3 orang (3 pelaku pakai masker semua, pakai helm) mengendarai 2 motor PCX putih dan beat hitam,” kata Andrian, saat dikonfirmasi, Rabu (23/1/2024).

Baca Juga:Begal Dibikin Bonyok Massa Usai Ditangkap Saat Beraksi di Kembangan

Setelahnya, ketiga pelaku langsung menuding bahwa Honda Beat bernomor polisi B 3928 PMM milik Andrian mengalami tunggakan dalam pembayaran leasing. Padahal, Andrian mengaku tidak ada tunggakan pembayaran atas motornya tersebut.

"Mereka periksa pelat dan nama pemilik di katakan menunggak, abis itu mau diajak ke kantor," ucapnya.

Saat dalam perjalanan, Andrian mencoba menghubungi kantornya tentang peristiwa yang dialaminya. Namun setelahnya, ponsel Andrian ikut disita.

"Tiba-tiba HP saya juga diambil dengan dalih nanti saja teleponnya setelah sampai kantor," ucapnya.

Namun di tengah perjalanan, Andrian malah diturunkan. Ia dipaksa turun usai diancam oleh para pelaku.

Baca Juga:Lagi! Begal Payudara Kembali Beraksi, Korban Kejar-kejaran Dengan Pelaku

"Sampai pertengahan jalan, saya disuruh turun paksa sambil diancam sama meraka bakal diturunin secara paksa kalau gamau turun bakal ditarik dari motor biar saya jatuh," ucapnya.

"Mereka nggak pakai sajam, tapi ancam saya kalau nggak mau turun bakal dijatuhin dan diseret. Mau nggak mau saya turun dari motor, abis itu baru dia bawa motornya itu," katanya.

Andri mengaku, peristiwanya telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan tersebut teregister dalm nomor LP/B/232/I/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA tertanggal 22 Januari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini