SuaraJakarta.id - Kualitas udara Jakarta kembali memburuk pada Jumat (28/7/2024) pagi. Bahkan, tingkat polusi udara Ibu Kota masuk dalam 10 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Hal ini diketahui berdasarkan situs pemantau kualitas udara, IQAir. Tingkat polusi udara Jakarta dikategorikan tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan indeks kualitas udara mencapai 123 Air Quality Index (AQI) US.
Padahal, pada Rabu (26/6) dan Kamis (27/6), Jakarta sempat memiliki kualitas udara yang cukup baik dan jauh dari 10 besar peringkat udara terburuk di dunia. Namun, kini Jakarta berada di posisi ketujuh.
Rinciannya, kandungan PM2.5 udara Jakarta mencapai 44µg per meter kubik, PM10 sebanyak 44,2µg per meter kubik, O3 jumlahnya 58,8µg per meter kubik, NO2 mencapai 5,3µg per meter kubik, SO2 33,9µg per meter kubik, dan CO 780,6µg per meter kubik.
Baca Juga:Pakai Maskermu! Kualitas Udara Jakarta Terburuk Di Dunia Pagi Ini
Secara umum, kandungan PM2,5 sudah melebi ambang batas wajar untuk dihirup manusia.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 8,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan (yang ditetapkan) WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," kata situs itu.
PM2.5 mengacu pada partikel debu yang sangat halus di udara dengan diameter 2,5 mikron atau kurang dan termasuk partikel yang dapat dihirup cukup kecil untuk menembus daerah dada pada sistem pernapasan. Kebanyakan menghirup partikel ini secara rutin bisa mengakibatkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Atas kondisi ini, masyarakat dianjurkan untuk mengenakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta gedung-gedung di Jakarta kembali mengaktifkan penggunaan penyemprot kabut air dari atap gedung atau water mist. Hal ini perlu dilakukan lantaran memburuknya kualitas udara seiring dengan cuaca panas yang melanda Jakarta.
Baca Juga:Tak Ada Sanksi Bagi Kendaraan yang Tak Lulus Razia Uji Emisi, Pengendara Hanya Diberi Edukasi
Pengaktifan water mist sempat dilakukan pada musim kemarau tahun lalu oleh sejumlah gedung swasta dan pemerintah. Begitu masuk musim hujan, penggunaanya sempat dihentikan.
Ia meminta penggunaan water mist dilakukan dua kali pada pagi dan sore hari.
"Seperti tahun lalu, di gedung-gedung tinggi diaktifkan water mist bersama. Waktunya jam 9-10 pagi dan jam 3-4 sore," ujar Heru di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2024).
Ia pun menyatakan gedung-gedung Pemprov DKI juga bakal segera mengaktifkan lagi pemakaian water mist.
"Nanti kalau musim panas, kami aktifkan lagi," katanya.