SuaraJakarta.id - Komposisi skuad Tim Nasional (Timnas) Indonesia kini semakin diisi pemain naturalisasi yang memiliki darah keturunan Indonesia. Menanggapi hal ini, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyoroti kiper debutan Timnas Indonesia, Maarten Paes.
Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Hanindhito) mengatakan, selain penampilan apik Maarten Paes, pemain berpostur tinggi 1,91 meter tersebut menjadi satu diantara pemain naturalisasi yang memiliki ikatan darah keturunan Kediri.
“Maarten Paes ternyata masih ada simbahnya (neneknya) yang asli Pare (Kabupaten Kediri),” kata Mas Dhito, Jumat (6/9/2024).
Dalam sebuah unggahan postingan di akun Instagram resmi @timnas.indonesia, Maarten Paes dengan bangga menjawab pertanyaan terkait asal usulnya.
Baca Juga:Bupati Dhito Sekeluarga Kompak Kenakan Pakaian Adat di Upacara Kemerdekaan
Ketika ditanya dari mana ia berasal, Paes menjawab “Kediri!”. Kemudian, ditanya soal pemahaman soal daerah tersebut, Paes dengan lanyah menjawab “Peh!”.
“Peh” sendiri merupakan bahasa khas masyarakat Kediri. Biasanya, kata tersebut diungkapkan untuk mengekspresikan berbagai keadaan, baik bahasa emosional maupun bahasa untuk menyanjung sesuatu.
Maarten Paes sendiri mendapatkan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dengan cepat karena neneknya yang lahir di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, saat Indonesia masih berstatus sebagai Hindia-Belanda.
Sementara, laga debut Maarten Paes bersama Timnas Indonesia tercatat dalam laga perdana Grup C Babak III Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Arab Saudi di King Abdullah Sport City, Jeddah, Jumat (5/9/2024) pukul 01.00 WIB dini hari.
Dalam laga ini, salah satu aktor utama penampilan Timnas Indonesia adalah aksi dari Maarten Paes. Dirinya menjadi pahlawan usai berhasil mengamankan satu poin dengan skor akhir 1-1.
Baca Juga:Gerindra Resmi Usung Dhito-Dewi di Pilkada Kabupaten Kediri 2024
Pasalnya, pemain kelahiran Nijmegen, Belanda, ini berhasil menebus kesalahan pasca dirinya melanggar pemain Arab Saudi Feras Albrikan di kotak terlarang. Namun, Maarten Paes berhasil membayar tuntas dengan menahan tembakan penalti tersebut.
Selain itu, penjaga gawang FC Dallas ini juga beberapa kali berhasil menggagalkan tendangan keras jarak jauh dari kubu Arab Saudi. Dengan ketenangan dan segudang pengalamannya, diharapkan mampu membawa Timnas Indonesia berbicara banyak di pentas Asia.
Terkait pertandingan berikutnya, Timnas Indonesia bakal menantang Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa, 10 September 2024 pukul 19.00 WIB.
Dalam hal ini, lanjut Mas Dhito, pihaknya bakal menggelar nonton bareng (nobar) Timnas Indonesia. Orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini kerap dikenal cukup fanatik dengan perkembangan sepak bola di Indonesia.
“Nanti 10 September Hari Selasa jam 10 malam kita nobar geden lur. Kita pastikan Indonesia menang melawan Australia,” tegasnya.