-
Seorang guru merekam sekolah ambruk di Bulukumba.
-
Video rekaman itu viral di media sosial.
-
Guru itu diminta membuat video permintaan maaf.
SuaraJakarta.id - Sebuah video guru di Bulukumba yang merekam kondisi sekolah ambruk menuai kehebohan besar di media sosial. Awalnya, rekaman itu dianggap sebagai upaya sang guru untuk menunjukkan kondisi bangunan yang dinilai membahayakan siswa. Namun publik kaget ketika muncul video lanjutan yang memperlihatkan guru tersebut diminta membuat permintaan maaf.
Dalam video permintaan maaf yang beredar, guru itu tampak duduk dengan ekspresi tertekan. Ia menyampaikan penyesalan telah mengunggah rekaman sekolah yang mengalami kerusakan. Tidak dijelaskan siapa yang meminta ia melakukan klarifikasi tersebut, namun publik langsung mempertanyakan kemungkinan adanya tekanan dari pihak tertentu.
Komentar warganet pun membludak. Banyak yang menilai bahwa guru tersebut seharusnya mendapat dukungan karena berusaha menunjukkan kondisi fasilitas pendidikan yang sudah tidak layak. Alih-alih disalahkan, mereka menilai pihak terkait seharusnya memperbaiki bangunan yang ambruk.
"Melihat fakta di lapangan bukanlah kesalahan. Kenapa yang rekam justru disalahkan?" tulis salah satu pengguna.
Baca Juga:5 Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Dua Guru Luwu Utara hingga Dibela Presiden
Tidak sedikit yang mendesak pihak dinas pendidikan memberikan penjelasan transparan terkait kondisi sekolah dan dugaan adanya pemaksaan permintaan maaf terhadap guru tersebut. Publik menilai kasus ini mengarah pada dugaan pembungkaman, terlebih karena bangunan sekolah seharusnya dipastikan aman sebelum aktivitas belajar berlangsung.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun pemerintah daerah. Namun tekanan publik semakin besar. Banyak yang berharap kasus ini tidak hanya berhenti pada viralnya video permintaan maaf, tetapi menjadi momentum untuk memperbaiki fasilitas pendidikan dan memberikan perlindungan bagi tenaga pendidik yang berani bersuara.
Kasus ini juga kembali membuka perdebatan soal kebebasan guru dalam melaporkan kondisi sekolah. Pertanyaan pun menggantung di benak masyarakat: Jika guru yang mengungkap kondisi bangunan ambruk saja diminta meminta maaf, siapa yang sebenarnya ingin menutupi kebenaran?