SuaraJakarta.id - Para petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Jombang sempat merasa takut. Lantaran merasa terancam terpapar virus mematikan yang tak kasat mata itu.
Aditya (24) salah satu petugas pemakaman di TPU Jombang mengaku, awalnya dia merasa takut. Jangankan untuk menguburkan, untuk memegang peti jenazah saja nyalinya menciut.
"Sempet takut. Gotong peti aja pada enggak berani, termasuk saya. Tapi lama kelamaan, makin ke sini udah biasa aja. Mau gimana pun, ini resiko pekerjaan yang harus dijalani," katanya saat ditemui setelah selesai melakukan pemakaman, Kamis (17/9/2020).
Dari pihak keluarga, terutama sang istri dan anaknya sempat khawatir lantaran Aditya harus berjibaku memakamkan jenazah akibat Covid-19.
"Istri sempat nangis sih karena khawatir kali ya. Dari orangtua juga pada khawatir, tapi merek enggak ngelarang dan cuma wanti-wanti jaga kesehatan. Terpenting istirahat cukup aja," ungkap Aditya.
Saat awal mulai memakamkan jenazah Covid-19, Aditya mengaku, sempat dijauhi oleh para tetangga sekitar. Tetapi saat ini, sudah kembali seperti biasa, lantaran dirinya sudah tes rapid dan swab dengan hasil negatif.
Meski begitu, setiap selesai pemakaman dan akan pulang ke rumah Aditya tetap merasa khawatir membawa virus corona. Terlebih, anaknya masih balita 2 tahun dan istrinya sedang hamil 6 bulan.
"Jelas khawatir banget. Makanya setiap mau pulang saya mandi dulu di kantor TPU, bersih-bersih segala macem. Nanti sampe rumah mandi lagi malem-malem. Kadang jam 9, jam 11 pernah juga mandi jam 2 malem karena hari itu lagi banyak jenazah yang dimakamkan. Besoknya paling bindeng dan pilek," tutur Aditya.
Hal senada juga dikatakan petugas lainnya Teguh (28). Dirinya harus rajin mandi malam untuk meminimalisir terpapar Covid-19 setelah pemakaman.
Baca Juga: Gawat! Lima Pejabat Pemkot Tangsel Positif Covid-19
"Kuatir iya, takut juga iya, tapi gimana lagi. Terpenting bersih-bersih kalau habis makamin," katanya.
Saat ini, lanjut Teguh, dengan cuaca yang mulai sering hujan saat pemakaman rasa lelahnya tiga kali lipat.
"Kalau hujan, lebih capek pas ngurug. Pengap banget karena kan pakai baju hazmat. Nurunin peti aja kudu hati-hati, tambangnya licin. Kadang sampai kejeblos di makam baru, tapi tetep enggak bakal dilepas, karena kan namannya makamin kan. Kalau tambangnya dilepasin repot, bahaya juga," papar Teguh.
Cerita lainnya, datang dari DN, pengawas TPU Jombang yang merangkap jadi petugas pemakaman. Dia terpaksa merahasiakan keterlibatannya diproses pemakaman jenazah Covid-19 selama 7 bulan dari keluarga, lantaran tak ingin membuat cemas.
"Pokoknya dari awal makamin jenazah Covid-19 sampai sekarang saya masih rahasiaiin dari istri dan anak saya, juga keluarga besar. Karena enggak mau bikin mereka semakin khawatir dan ketakutan," kata DN.
Untuk menjaga rahasia aktivitas pekerjaanya itu, DN selalu menghapus segala foto dan video yang memperlihatkan dirinya sedang memakai alat pelindung diri (APD) prosesi pemakaman.
Berita Terkait
-
Melihat Prosesi Pemakaman Jenazah Covid-19 di Tunisia, Kerahkan Buldozer
-
Tolak PSBB Total seperti Jakarta, Airin Andalkan Tes dan Tracing Contact
-
Rahayu Saraswati Soroti RSUD Tangsel Masih Tipe C, Begini Respons Pemkot
-
Tanggapi Saraswati, Tim Komunikasi Ben-Pilar: Dia Harus Banyak Baca Data
-
Berkeliaran di Tangsel Tak Pakai Masker Bakal Didenda Rp 50 Ribu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
Terkini
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?
-
"Nyawa Ayahku Hanya Dihargai 1,5 Tahun" Keluarga Korban Gebrak Meja di Sidang Tabrak Lari
-
Livin' Fest 2025: Bank Mandiri Bakal Suguhkan Expo dengan Sinergi UMKM dan Ekonomi Kreatif
-
Drama Ridwan Kamil Dan Lisa Mariana Berlanjut: Mediasi Digelar Setelah Hasil Tes DNA Diumumkan
-
Hilang Misterius Usai Demo Rusuh: Eko Ditemukan Jadi Nelayan di Kalimantan