Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 19 Januari 2022 | 09:05 WIB
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie usai rapat di kantor DPRD Tangsel, Kamis (5/8/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Jumlah kasus harian warga yang terpapar virus Covid-19 varian Omicron di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus bertambah kini menjadi delapan orang.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, penambahan kasus Omicron di Tangsel sudah terjadi sejak Senin (17/1/2022).

"Hari ini jadi delapan, kemarin nambah dua dan hari ini ada satu lagi penambahan," kata Benyamin, Selasa (18/1/2022).

Meski begitu, hingga saat ini Benyamin Davnie mengaku belum mendapat laporan pasti soal kronologi warganya terpapar Omicron.

Baca Juga: Kasus Omicron Terus Naik, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono Minta Ganjil Genap Dihapus

Namun, dia menyebut, warganya itu terpapar bukan karena telah melakukan perjalanan ke luar negeri.

"(Terpaparnya) Dari kerumunan, dia bukan perjalanan luar negeri yang pasti. Tapi saya enggak diinformasikan kerumunan yang di mana. Tapi kerumunan di mana pun saat ini jadi transmisi penyebaran yang mengkhawatirkan," tutur Benyamin.

Benyamin mengaku khawatir dengan bertambahnya jumlah kasus COVID-19. Sebab, bukan saja ada kasus Omicron yang bertambah, jumlah warga yang terpapar varian Delta pun semakin meningkat.

Jumlah kasus harian varian Delta di Tangsel kini sudah mencapai belasan dan kasusnya tercatat sudah lebih dari 100 orang yang terpapar.

"Lebih banyak Delta, kasus hariannya cukup banyak hari ini saja 11 kasus. Jadi total jumlah yang terpapar Delta 141 orang. Sejak Desember-Januari memang meningkat," papar Benyamin.

Baca Juga: Omicron Mulai Merebak di Indonesia, Ahli Epidemiologi Minta PTM Dihentikan hingga Awal Maret

Benyamin menyebut, meningkatnya jumlah kasus COVID-19 varian Delta dan Omicron buntut dari menurunnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan saat liburan Natal dan Tahun Baru.

"Kita prediksi (peningkatannya) akibat dari kerumunan dan protokol kesehatan yang tidak ditaati saat libur Natal dan Tahun Baru," bebernya.

Menghadapi ancaman kasus COVID-19 beragam varian itu, Benyamin mengatakan, pihaknya kini mengandalkan untuk memperketat penggunaan masker dan membatasi kembali jam operasional kafe dan restoran.

"Strateginya sama aja, yang enggak pakai masker harus pakai masker, yang maskernya melebihi 4 jam diganti. Camat kita bekali stok masker dan juga pantau kerumunan," ungkap Benyamin.

"PPKM sekarang kita level 2 lagi karena masuk wilayah aglomerasi. Jam operasional restoran juga kita batasi lagi hanya sampai pukul 21.00 WIB. Pelonggaran yang kita terapkan di masyarakat banyak yang kebablasan. Prihatin tidak dipatuhinya prokes," pungkas Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More