Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 24 Mei 2022 | 16:15 WIB
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie ditemui di lobi Puspemkot Tangsel, Senin (7/3/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie angkat bicara terkait kasus bullying atau perundungan dan kekerasan terhadap siswa SMP hingga lidahnya disundut rokok dan obeng panas.

Benyamin mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh teman korban yang masih di bawah umur. Dia berharap pelaku ditindak tegas oleh pihak kepolisian.

Menurutnya, pihak kepolisian harus menindak tegas untuk membuat efek jera bagi pelaku dan menjadi pelajaran bagi orang lain.

"Kalau saya sih ya berharap pihak kepolisian menegakkan aturan. Bagaimanapun efek jeranya harus dapet, kalau dia masih di bawah umur dan belum bisa dipidana harus ada efek jera dari kepolisian," kata Benyamin, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga: Tangsel PPKM Level 1, Wali Kota Benyamin: WFO 100 Persen

Wali Kota Tangsel mencontohkan salah satu bentuk hukumannya, semisal orangtua pelaku kekerasan diwajibkan lapor ke pihak kepolisian.

"Misalnya orangtua (pelaku) laporan sekali seminggu. Tegas ajalah, jangan ada toleransi untuk pelaku perundungan meski masih anak-anak. Itulah pentingnya peranan orangtua memberikan edukasi agar anak jangan terpengaruh gadget," tegasnya.

Viral di Medsos

Diberitakan sebelumnya, salah seorang remaja di Serpong, Tangsel, jadi korban bullying dan kekerasan dari teman mainnya. Korban berinisial MZ (16) alami luka akibat disundut dengan rokok.

Ibu korban, Nuryanah mengaku, terkejut lantaran anaknya mendapat perlakuan kekerasan. Dia mengaku, tahu soal anaknya alami kekerasan dari video yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp.

Baca Juga: 4 Dampak Bullying pada Orang yang Menyaksikannya, Bisa Bikin Trauma

"Kejadiannya minggu malam Senin, baru Senin pagi saya tahu dari video kekerasan yang ramai," akunya saat ditemui di kediamannya di Serpong, Rabu (18/5/2022).

Nuryanah sempat curiga ada sesuatu yang terjadi pada anaknya itu. Pasalnya saat sarapan, MZ mengeluhkan sakit di bagian bibir bawah kiri.

"Pas lagi makan katanya sakit. Pas ditanya dia nggak cerita, anaknya emang tertutup," ungkapnya.

Luka Bakar di Bibir dan Tangan

Sebelum peristiwa kekerasan itu terjadi, Nuryanah menyebut, sang anak sempat dijemput temannya untuk main keluar. Menurutnya, anaknya itu biasa main game online bersama temannya.

"Dia disusulin sama temennya jam 9 malem. Terus baru pulang jam 3 pagi, tapi saat itu belum tahu karena dia juga nggak cerita," terang Nuryanah.

Sebagai seorang ibu dirinya merasa perih dan sakit hati lantaran anak sulungnya mendapat perlakuan kekerasan dari teman-temannya.

"Setelah tahu ada video kekerasan itu pertama panik, langsung sedih badan gemetar," ungkapnya sambil menahan tangis.

Akibat bullying itu, Nuryanah menyebut MZ mengalami luka bakar pada bibir dan tangan kiri.

"Satu luka di bibir, terus di tangannya ada dua luka bakar. Disundut rokok dan obeng panas," bebernya.

Nuryanah mengaku, pihaknya sudah melaporkan kasus bullying dan tindak kekerasan itu ke pihak kepolisian.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More