Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Faqih Fathurrahman
Senin, 22 Juli 2024 | 20:32 WIB
Ilustrasi bentrokan. (Antara)

SuaraJakarta.id - Bentrok massa terjadi di wilayah Kembangan, Jakarta Barat buntut perebutan lahan antara PT BBH dan PT SKJM. Akibat bentrokan tersebut, 2 orang mengalami luka di bagian tubuhnya usai terkena sabetan senjata tajam.

Kapolsek Kembangan, Kompol Billy Gustiano mengatakan, bentrok massa terjadi lantaran kedua belah pihak sama-sama mengklaim jika lahan kosong yang berada di RT 5/01 Kembangan Utara merupakan milik mereka.

“Jadi latar belakang permasalahannya adalah adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak, dari PT BBH kemudian dengan PT SKJN,” kata Billy, di kantornya, Polsek Kembangan, Jakarta Barat, Senin (22/7/2024).

Dari keterangan yang Suara.com himpun, dalam bentrokan tersebut, masing-masing PT menyewa massa bayaran.

Baca Juga: Terungkap! Bentrok Dua Kelompok Remaja Di Depan Mie Gacoan Jakpus Gegara Rebutan Perempuan, Begini Kronologinya

Dari PT BBH menyewa kelompok ormas. Kemudian, PT SKJM menyewa massa dari kelompok security alias pihak keamanan.

Akibat bentrokan itu, lanjut Billy, ada dua orang dari pihak SKJM yang mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya akibat sabetan senjata tajam.

“Ada korban luka-luka, sekitar dua orang. Korban luka-luka di bagian tubuhnya sekarang masih dirawat di Rumah Sakit Puri,” katanya.

“Salah satu pihak (mengalami luka). Ada, pada intinya luka di bagian tubuhnya. Dari pihak SKJM,” tambah Billy.

Saat ini, kata Billy, pihaknya telah melakukan mediasi terhadap kedua belah pihak yang bertikai.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 7 Tersangka Bentrokan Maut di Depok, Ini Perannya

Mereka diminta menandatangani kesepakatan jika tidak ada satupun yang boleh melakukan aktivitas di lahan yang masih sengketa tersebut.

“Jadi kedua belah pihak membuat surat penyataan dan sepakat untuk tidak melakukan aktivitas apa-apa di objek yang bersengketa tersebut, sampai ada keputusan hukum yang tetap dari pengadilan negeri maupun dari BPN,” ungkapnya.

Load More