Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 15 Oktober 2024 | 21:46 WIB
Pj Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono saat menghadiri Jakarta Economic Forum (JEF) 2024 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/10/2024). (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkap Jakarta memiliki kesempatan untuk masuk dalam jajaran 20 besar kota global. Menurutnya, perlu dilakukan peningkatan di berbagai sektor untuk mewujudkan hal ini.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Jakarta Economic Forum (JEF) 2024 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/10/2024). Dalam kesempatan itu, Heru menekankan pentingnya melakukan inovasi dengan kolaborasi berbagai pihak untuk memajukan Jakarta.

“Perubahan tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi dengan komitmen, kolaborasi, dan inovasi, kita dapat memastikan bahwa Jakarta akan terus bergerak maju menjadi kota global yang kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Heru.

Kegiatan JEF ini diselenggarakan guna merumuskan pemikiran strategis sebagai bahan masukan penyusunan kebijakan yang dapat memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan sesuai visi Jakarta 2024.

Baca Juga: Heru Resmikan JPO Southgate-Tanjung Barat, Hubungkan Mal Dan Stasiun

“Implementasi atas strategi-strategi tersebut membutuhkan upaya bersama dari pemerintah pusat, pemerintah daerah lainnya, masyarakat, sektor swasta, dan para pemangku kepentingan,” jelas Heru.

Saat ini posisi Jakarta di kancah global masih berada di peringkat 74 dari 156 kota berdasarkan Kearney’s Global City Index. Meski demikian, Jakarta berpeluang untuk naik menjadi 20 besar kota global dengan mempertimbangkan kemajuan di berbagai sektor.

Di sektor ekonomi, kemajuan yang telah dicapai selama sepuluh tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat stabil dengan rata-rata 5,2 persen per tahun dan menjadi kontributor utama perekonomian nasional.

Selanjutnya, DKI Jakarta memiliki lebih dari 2.000 startup dan menduduki peringkat 21 di dunia dalam ekosistem startup pada 2023 dan menempati urutan kedua sebagai pusat fintech terbesar di Asia Tenggara.

“Untuk capaian Foreign Direct Investment (FDI) sebesar 7 miliar USD pada 2023, ekspor dalam sektor teknologi dan kreativitas sebesar 1,5 miliar USD pada 2022,” ucapnya.

Baca Juga: Tinjau Proyek LRT Velodrome-Manggari, Heru Budi Minta Masyarakat Bersabar Karena Bikin Macet

Ia menambahkan, Jakarta juga memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat bersaing di tingkat global. Salah satunya, terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai nilai 80,67 pada 2022.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menyampaikan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depan tetap baik yang diiringi dengan inflasi yang tetap terkendali.

Namun, Jakarta masih menghadapi tantangan struktural seperti daya dukung lahan dan air bersih yang semakin terbatas serta ketergantungan terhadap produksi pangan dari daerah lain.

Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, Jakarta memiliki modalitas yang dapat dioptimalkan lebih lanjut antara lain dari sisi ketersediaan infrastruktur, ketersediaan populasi yang produktif, serta inisiatif keberlanjutan dan transformasi teknologi yang terbilang tinggi.

"Sehingga Jakarta berpotensi menjadi kota global yang berdaya saing tinggi di masa depan," pungkasnya.

Load More