Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 15 April 2025 | 13:37 WIB
Ilustrasi penindakan parkir liar di Jakarta. (Foto dok. Kominfotik Jakarta Utara)

SuaraJakarta.id - Beredar di media sosial seorang warganet mengeluhkan mahalnya tarif parkir mobil di pinggir jalan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meski parkiran itu ilegal, tarif yang dipatok juru parkir liar dianggap tak masuk akal.

Kisah tersebut diunggah oleh akun TikTok @Juscalltata_. Dalam video itu, seorang wanita membagikan pengalamannya saat baru pertama kali mengunjungi Tanah Abang dan diminta membayar parkir Rp60 ribu untui satu mobil.

"Aku dengernya cuma Rp 10 ribu, ternyata diminta Rp 60 ribu. Hah! Kata dia (tukang parkir) rata parkir di pinggir jalan semua Rp60 ribu," ujar wanita dalam video tersebut yang dilihat Suara.com pada Selasa (15/4/2025).

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputk mengklaim piaknya sudah rutin melakukan penertiban terhadap praktik parkir liar yang masih marak terjadi di kawasan tersebut.

Baca Juga: Pria Tewas Tersengat Listrik Saat Pasang Sensor Banjir BPBD di Tanah Abang

"Jadi parkir liar di Tanah Abang, ini kami terus melakukan penertiban dan termasuk mengkoordinasikan dengan rekan-rekan setempat untuk tidak ada parkir liar di sana," kata Syafrin kepada wartawan.

Namun, ia mengakui bahwa petugas kerap kecolongan karena para juru parkir liar tak mau ditertibkan. Mereka umumnya menghindar saat razia dilakukan dan kembali muncul ketika kondisi dianggap aman.

"Tapi kembali bahwa pada saat petugas tidak ada di lokasi, setelah ditertibkan, petugas kembali ke pos, itu terjadi yang namanya timbul 1-2 orang untuk melakukan pengaturan," sambungnya.

Modus lain yang dilakukan, lanjut Syafrin, adalah dengan meminta uang parkir di awal. Tujuannya tak lain agar mereka bisa langsung kabur jika aparat Dishub tiba-tiba datang menertibkan.

"Kenapa mereka minta di depan? Karena begitu datang petugas menertibkan, mereka bisa bubar dan kendaraan yang bersangkutan untuk terpaksa diderek dan dikenakan sanksi," jelas Syafrin.

Baca Juga: Kebakaran Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang Diduga Akibat Korsleting Listrik

Ia pun kembali mengimbau masyarakat untuk tidak parkir di sembarang tempat dan memanfaatkan lahan parkir resmi yang telah disediakan di kawasan Tanah Abang.

"Beberapa kali saya menghimbau kepada masyarakat untuk pertama, jangan parkir di tempat-tempat yang tidak diperbolehkan parkir atau dilarang parkir," ucap Syafrin.

"Contohnya di Tanah Abang, di Tanah Abang bisa parkir langsung ke Blok A atau di beberapa lokasi yang memang di sana diperbolehkan parkir. Hanya saja masyarakat kita begitu melihat ada juru parkir liar, seolah-olah di sana boleh parkir," tambahnya memungkasi.

Mau Dibenahi

Sebelumnya Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, mengaku ingin membenahi kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pasalnya, masih banyak oknum yang menjadi preman hingga juru parkir liar di pusat perbelanjaan itu.

Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno (kanan) saat memberikan keterangan pada awak media usai meresmikan gedung Puskesmas Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Rano juga mengakui pada bulan suci Ramadan ini, jumlah preman hingga juru parkir liar makin marak. Sebab, menjelang lebaran Idul Fitri Pasar Tanah Abang akan semakin ramai pengunjung.

"Ya, kita paham lah. Itu nggak usah kalian tanya. Itu juga bagian yang harus kita tertibkan," ujar Rano kepada wartawan, Minggu (9/3/2025).

Rano menyebut saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 lalu, ia mendulang suara dari wilayah Tanah Abang. Aspirasi warga disebutnya juga ingin ada pembenahan. "Ya, kebetulan bahasa kata kemarin Si Doel di sana menang. Berarti di sana Tanah Abang juga berharap kita benahi. Pada dasarnya mereka juga mau bekerja sama," jelasnya.

Ia pun berencana memberi akses bagi para pedagang kaki lima dan warga setempat agar tetap berpenghasilan. Namun, perlu ada sistem yang lebih baik agar tak ada masyarakat yang terganggu.

"Cuma harus dikasih akses. PKL di sini harus dikasih akses. Tapi juga jangan semua akses dimanfaatkan. Nanti malah jadi ribut sendiri kan," jelasnya.

Load More