Ditembaki Gas Air Mata Polisi, Pendemo di Patung Kuda Lari ke Kantor Anies

Terlihat ada tiga mobil komando yang ikut mundur menjauh dari patung kuda.

Pebriansyah Ariefana | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 08 Oktober 2020 | 15:41 WIB
Ditembaki Gas Air Mata Polisi, Pendemo di Patung Kuda Lari ke Kantor Anies
Bendara Merah Putih dibentangkan pendemo saat bentrok dengan aparat di kawasan Patung Kuda, dekat Istana Negara. (Suara.com/M Yasir).

SuaraJakarta.id - Bentrokan pecah di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Pendemo menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja berlarian menyelematkan diri.

Pantauan Suara.com, pendemo berlari dari arah patung kuda ke Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya depan kantor Gubernur Anies Baswedan, Balai Kota DKI Jakarta.

Pendemo yang didominasi mahasiswa itu terlihat berjalan menjauh dari titik kerusuhan.
Sementara itu, kepolisian di sekitar patung kuda terus menembakkan gas air mata.

Terlihat ada tiga mobil komando yang ikut mundur menjauh dari patung kuda.

Baca Juga:Demo UU Cipta Kerja di Medan Bentrok, Sejumlah Orang Diamankan

Begitu tiba di depan Balai Kota, mereka mulai merapikan barisan.

Kondisi massa aksi saat bentrok dengan polisi di kawasan Patung Kuda, Jakpus. (Suara.com/M Yasir)
Kondisi massa aksi saat bentrok dengan polisi di kawasan Patung Kuda, Jakpus. (Suara.com/M Yasir)

"Kita mundur dulu kawan-kawan, rapatkan barisan. Kita belum mundur. Rapatkan barisan," ujar salah satu orator di mobil komando, Kamis (8/10/2020).

Terlihat banyak massa yang terlihat lelah tengah duduk istirahat.

Kebanyakan mereka berkumpul berdasarkan warna almamater mereka, meski ada yang terpencar.

Massa pelajar penolak Omnibus Law bentrok dengan aparat di kawasan Patung Kuda. (Suara.com/M Yasir)
Massa pelajar penolak Omnibus Law bentrok dengan aparat di kawasan Patung Kuda. (Suara.com/M Yasir)

Kepolisian terlihat belum bergerak ke arah kantor Anies itu.

Baca Juga:Ketua DPRD Tuban Temui Pendemo dan Tandatangani Petisi Tolak UU Cipta Kerja

Beberapa orang yang tergabung dalam massa ini terlihat masih mencoba untuk kembali ke arah patung kuda.

Sambil meneriakan yel-yel dan lagu penyemangat, sejumlah barisan kembali maju ke arah kerusuhan.

"Revolisi, revolusi, revolusi," teriak mereka sambil maju.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini