SuaraJakarta.id - Pembegalan juga terjadi di kawasan paling aman di Indonesia atau yang disebut sebagai Ring Satu Negara, yaitu kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta. Korbannya bahkan seorang tentara berpangkat kolonel dari kesatuan Marinir.
Tentara itu sedang bersepeda saat dibegal. Dia hendak menuju markas Marinir di Kwitang.
Berikut 5 fakta tentara dibegal dekat Istana Kepresidenan:
1. Korban Bernama Kolonel Pangestu
Baca Juga:Marak Begal Sepeda, Wagub DKI Minta Masyarakat Perbanyak Siskamling
Peristiwa begal yang dialami Kolonel Pangestu awalnya dibeberkan Kepala Dinas Penerangan Marinir, Letnan Kolonel Gugun Saiful Rachman, Senin (27/10/2020) kemarin.
Dia mengatakan, aksi kejahatan yang dialami Kolonel Pangestu terjadi di kawasan ring satu Istana Kepresidenan, sekitar pukul 06.45 WIB.
Kata dia, korban saat itu sedang bersepeda dan hendak menuju markas Marinir di Kwitang.
"Benar (kejadiannya)," kata Gugun kepada wartawan, Senin.
2. Dipepet di Depan Kementerian Pertahanan
Baca Juga:Begal Sepeda Dekat Istana, Wagub DKI Ingin Penjagaan Pakai Siskamling
Saat tiba di Gedung Kementerian Pertahanan, Kolonel Pangestu langsung dipepet oleh pelaku yang mengemudikan sepeda motor.
Saat itu, pelaku mencoba mengambil tas milik Kolonel Pangestu. Sontak, korban langsung berupaya mengamankan tas miliknya yang hendak diambil oleh pelaku.
3. Luka Robek
Akibatnya, Kolonel Pangestu terjatuh dan mengalami luka robek di pelipis kiri dan memar di kepala bagian belakang.
Tak lama berselang, sang pelaku begal langsung tancap gas ke arah Jalan Sudirman. Sementara itu, Kolonel Pangestu langsung diselamatkan oleh Briptu Angga dan Security Pengamanan Dalam Monas.
4. Kata Wagub Perlu Ada Siskamling
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ikut menyoroti masalah begal sepeda yang terjadi di dekat Istana Kepresidenan, atau tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat. Ia meminta penjagaan diperketat dengan menggiatkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
Riza mengatakan untuk meningkatkan keamanan, tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum saja. Masyarakat pun juga harus ikut turun tangan mengawasi lingkungannya.
"Mungkin kita akan galakan kembali, giatkan kembali siskamling atau apa pun bentuknya kalau ada partisipasi masyarakat bersama dengan pemerintah," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Riza sudah mendengar beberapa informasi mengenai kejadian begal sepeda belakangan ini.
5. Polisi Diminta Perketat Penjagaan
Riza juga lantas meminta agar kepolisian turut memperhatikan pengamanan bagi pengguna kendaraan ramah lingkungan itu.
"Kami sudah koordinasi dengan aparat keamanan aparat hukum dengan Pak Kapolda dan lain sebagainya untuk sama-sama kita segera atasi," jelasnya.
Karena itu dengan keterlibatan antara masyarakat dengan aparat, maka keamanan bisa lebih terjaga. Selain itu sanksi bagi pelaku juga harus digalakkan.
"Untuk dapat memastikan Jakarta ini aman aparat memastikan ditegakkannya aturan disiplin penertiban dan diberi sanksi siapa pun yang bersalah," pungkasnya.