![Makam Keramat Panjang di Jalan Raya Cituis, Kelurahan Keramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten. [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/31/33073-makam-keramat-panjang-pakuhaji-tangerang.jpg)
Habib Hamzah menuturkan nama Al-Habib Abdullah merupakan dari pengkajian kantor Rabithah Alawiyah di Jakarta. Sebuah lembaga pencatat nasab (silsilah—red) keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW.
"Iya jadi mereka menamakan tokoh yang dimakamkan di Makam Keramat Panjang ini dengan nama beliau (Alhabib Abdullah)," tuturnya.
Namun, Habib Hamzah masih ingat betul kisah dari mendiang ayahnya. Bahwasannya tokoh yang dimakamkan adalah seorang penyebar syariat Islam hampir di penjuru nusantara.
Dia menyebarkan syariat Islam dari Madinah, kemudian hijrah ke Yaman, Turki, India hingga berlabuh di Indonesia tepat di pinggir laut.
Baca Juga:Pesona Masjid Pintu Seribu Tangerang: Motif 999 dan Labirin Pengingat Mati
"Kapal beliau rusak di pinggir laut di Mauk (Kabupaten Tangerang). Kemudian menyebarkan syariat Islam di sini dari musala ke masjid, sampai pergi lagi ke Palembang dan Aceh," paparnya.
"Lalu waktunya cukup lama hingga akhirnya beliau ditemukan lagi terdampar di pinggir laut di sini. Kondisinya sudah meninggal," sambungnya.
Sejak menyebarkan syariat Islam hingga ditemukan wafat, tidak ada satupun warga yang mengetahui namanya. Karena sejak awal tidak mau menyebutkan nama.
"Tidak mau menyebutkan nama sampai beliau wafat dan dimakamkan. Beliau dikenal seorang yang sederhana saja," ungkapnya.
"Banyak pernyataan beliau orang dari Persia, kemudian ada yang sebut Syekh Daud bin Ami bin Ismail dan lainnya. Makanya hingga akhirnya disebutnya Makam Keramat Panjang saja," lanjutnya.
Baca Juga:Protes Pembongkaran Makam Keramat, Warga: Belanda Aja Engga Ganggu, Ini...
Habib Hamzah mengungkapkan sudah melakukan tawasul, yaitu memohon kepada Allah SWT guna mengetahui identitas tokoh Makam Keramat Panjang tersebut.