SuaraJakarta.id - Beredar sebuah pesan berantai yang menyebutkan 43 buaya dari penangkaran buaya di Bogor, Jawa Barat lepas ke Sungai Cisadane, Tangerang. Ternyata kabar itu hoaks.
Penyidik Kehutanan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Bogor, Sudrajat mengatakan di Bogor tidak punya penangkaran buaya.
"Informasinya itu Hoaks, yang menyatakan bahwa di sebuah penangkaran buaya di Bogor. Karena di Bogor itu tidak ada penangkaran buaya," katanya saat dihubungi SuaraJakarta.id, Rabu (4/11/2020).
Namun, dirinya juga belum mengetahui adanya penangkaran buaya ilegal di Bogor. Sebab, selama dirinya bertugas di Bogor tidak ada penangkaran buaya baik yang berizin atau tidak sekalipun.
Baca Juga:Polisi Pastikan Jasad Fransisca yang Ditemukan di Kandang Buaya Tidak Hamil
"Nggak tahu kalau pelihara tanpa izin ya. Tapi nggak ada saya sudah cek, soalnya yang resmi itu juga tidak ada di Bogor mah, selama saya di Bogor," imbuhnya.
Ia menjelaskan, untuk buaya yang berada di Bogor terbaru ini yakni di kawasan Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Itu pun sudah ditangkap warga dan diserahkan ke BKSDA.
"Itu cuma satu saja, itu bukan dari penangkaran (Buaya di Rumpin), itu kita duga dari pemeliharaan orang udah bosan dibuang ke galian pasir, itu ditemukannya kan bukan di kali. Tapi di galian pasir yang sudah tidak aktif lagi," jelasnya.
"Intinya, penangkaran buaya di Bogor itu tidak ada, kalau yang beredar itu kan di Tangerang, kalau Tangerang masuknya ke DKI Jakarta atau BKSDA DKI. Sekali lagi saya nyatakan, di Bogor itu tidak ada buaya, ada juga buaya darat," sambung Sudrajat.
Ketika ditanya adanya video yang beredar buaya dilepas oleh warga, ia menjawab bahwa pihaknya sudah berkordinasi dengan anggota wilayah Serang, Banten dan menyatakan informasi itu tidak benar.
Baca Juga:Isu 43 Buaya Lepas di Cisadane Tangerang, Patroli Sungai Ditingkatkan
"Saya cari informasi ke Serang juga tidak ada, karena Serang itu masuk Bogor, itu nggak ada, saya sudah cek ke Serang. Itu ada kemungkinan masuk ke Tangerang, itu pasti di DKI, cek aja di BKSDA DKI," tukasnya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi