SuaraJakarta.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pihak SMA Negeri 6 Depok melindungi seorang siswa di sekolah itu yang gagal jadi ketua OSIS karena bukan orang Islam. SMAN 6 Depok juga diminta melakukan rekonsiliasi.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan rekonsiliasi denga calon Ketua OSIS Evan Clementine dibutuhkan guna memastikan Evan tetap dapat menjalani hari-hari di sekolah dengan baik tanpa tekanan psikologis.
"Sekolah wajib melindungi ananda E yang berpotensi kuat mendapatkan bully dan diskriminasi dari lingkungan sekolahnya karena dianggap mencemarkan nama baik panitia pemilihan dan juga reputasi sekolah," kata Retno dalam keterangannya, Minggu (15/11/2020).
Terkait masalah psikologis Evan, KPAI sekaligus mendorong Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan atau P2TP2A Kota Depok untuk melakukan asesement psikologi terhadap Evan
Baca Juga:Bantah Intoleransi soal Pemilihan Ketua OSIS, Ini Kata Kepsek SMAN 6 Depok
"Jika yang bersangkutan memerlukan terapi psikologi maka psikolog P2TP2A wajib membantu rehabilitasi psikologi ananda E. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, kekecewaan, kemarahan dan kecemasan bisa menurunkan imun sesorang," kata Retno.
Kepsek Bantah
Kepala SMAN 6 Depok Abdul Fatah membantah adanya kasus intoleransi dalam pemilihan calon ketua OSIS di sekolah yang dipimpinnya.
Dia meluruskan bahwa terjadinya pemilihan ulang Ketua OSIS SMAN 6 Depok dikarenakan permasalahan aplikasi.
Dikarenakan tahun ini terjadi pandemi Covid-19, maka pemilihan Ketua OSIS dilakukan secara daring.
Baca Juga:Viral yang Terpilih Non Muslim, Pemilihan Ketua OSIS SMAN 6 Depok Diulang
Pihak sekolah memanfaatkan aplikasi buatan siswa-siswi peserta ekstrakulikuler teknologi informasi untuk pemungutan suara.
Namun ada berbagai kendala pada aplikasi tersebut.
"Jadi permasalahan di aplikasi (pemilihan). Gagal aplikasi. Setelah itu karena ada kegagalan aplikasi dirapatkan dengan tim yaitu anak-anak yang didampingi dengan pembimbingnya. Termasuk kandidat calon," kata Abdul Fatah saat dihubungi SuaraJakarta.id, Kamis (12/11/2020).
Dalam rapat tim pemilihan OSIS, kata Abdul Fatah, ada kesepakatan untuk pemilihan ulang.
Abdul Fatah pun menegaskan tidak ada masalah intoleransi dan sentiment agama dalam pemilihan ulang ketua OSIS SMAN 6 Depok periode 2020-2021.
"Kronologisnya seperti itu, Tidak ada hal lain, saya juga bingung mau memberi keterangan seperti apa? Tidak ada hal lain, " tutur Abdul Fatah.
Lebih lanjut, ia menegaskan pemilihan ketua OSIS SMAN 6 Depok berjalan demokratis. Cuma terkendala persoalan aplikasi.
"Jadi tolong, ini kegagalan aplikasi. Tidak ada masalah dalam pemilihan ketua OSIS, " pungkas Abdul Fatah.
Diberitakan sebelumnya, terjadi dugaan kasus intoleransi dan sentimen agama dalam pemilihan ketua OSIS SMAN 6 Depok. Pemilihan calon ketua OSIS SMAN 6 Depok periode 2020-2021 diulang gegara siswa yang terpilih, Evan Clementine P, seorang non muslim.
Kabar ini ditulis dalam sebuah chat WhatsApp yang kemudian diunggah akun Twitter Donny Dhirgantoro @Donny5cm dan viral di media sosial.
Dalam chat tersebut dituliskan pemilihan calon ketua OSIS SMAN 6 Depok diulang karena ada beberapa oknum di sekolah tersebut tidak terima karena ketua OSIS terpilih non muslim.
"Hello guys akun minta tolong banget, Di sma ku.. SMA NEGERI ada "calon" ketua osis yang bernama Evan Clementine yang memenangkan pemilihan ketua OSIS (kinerjanya bagus, banyak orang yang mendukungnya termasuk guru2), namun ada beberapa oknum dari sekolah yang tidak terima sampai mengadakan voting ulang hanya karena dia non-muslim. Aku minta tolong untuk kalian semua agar dishare kasus ini, sehingga Evan mendapatkan keadilan dan kesempatan untuk memimpin sekolahnya. Mohon bantuannya di up ke social media guys," unggah akun @Donny5cm.