SuaraJakarta.id - Irjen Nana Sudjana akhirnya mengomentari pencopotan dirinya sebagai Kapolda Metro Jaya, yang santer diduga imbas adanya kerumuman massa pada acara pentolan FPI Habib Rizieq Shihab.
Nana menuturkan, mutasi jabatan merupakan hal yang biasa dalam tubuh korps Bhayangkara.
Hal itu disampaikan Nana saat melakukan kunjungan kerja terkait program Ketahanan Pangan di Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, Kamis (19/11/2020).
Nana menyampaikan, dirinya akan melaksanakan serah terima jabatan dari Kapolda Metro Jaya menjadi Koordinator Staf Ahli Kapolri, Jumat (20/11) besok.
Baca Juga:Dicopot Gegara Biarkan Rizieq, Begini Nasib Irjen Nana dan Irjen Rudy Gajah
"Ini bisa dikatakan ya mungkin sekalian pamitan ini. Jadi pada masa akhir pengabdian saya selaku Kapolda Metro Jaya, dan rencana memang besok melaksanakan serah terima jabatan, saya akan berpindah tempat sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri," kata Nana.
Menurut Nana, keputusan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memutasi dirinya dari jabatan Kapolda Metro Jaya merupakan hal yang bisa. Seperti halnya, mutasi yang dilakukan di institusi pemerintahan lain.
"Jadi saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal berdinas, sama dengan TNI begitu kan, saya rasa di pemda juga demikian, jadi mutasi adalah suatu hal biasa," katanya.
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis sebelumnya mencopot Irjen Pol Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahradi dari jabatannya.
Keduanya dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, karena diduga tidak menenggakkan aturan protokol kesehatan terkait serangkaian acara Rizieq Shihab yang menciptakan kerumunan pada masa pandemi Covid-19.
Baca Juga:Sederet Pejabat dan Aparat yang Kena Imbas dari Acara Habib Rizieq
Berdasar surat telegram Kapolri Nomor: ST/3222/XI/KEP/2020 tertanggal 16 November, posisi Nana digantikan oleh Irjen Pol Fadil Imran yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.