SuaraJakarta.id - Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Bima Arya angkat bicara terkait dokumen hasil tes swab Habib Rizieq Shihab yang beredar luas di media sosial.
Dalam foto dokumen yang beredar, Selasa (1/12/2020) malam lalu, disebutkan bahwa Habib Rizieq positif Covid-19.
Tidak tampak nama laboratorium yang memeriksa hasil tes swab Habib Rizieq.
Hanya saja dalam laporan itu tertulis nama perusahaan Mer-C, sebuah organisasi kemanusiaan non-profit yang diketahui menjadi pihak yang melakukan swab test terhadap Habib Rizieq.
Baca Juga:Debat Panas! Fadli Zon Skakmat Irma Suryani soal Kerumunan Rizieq: Fitnah
Di laporan yang itu, tertulis nama Muhammad R. Shihab dengan tanggal lahir 24 Agustus 1965.
Tanggal swab tertulis 27 November 2020 dan dikirim oleh seorang dokter bernama dr. Arif Rahman.
Hasilnya tertulis ke luar sehari setelahnya. Dalam laporan itu, Habib Rizieq dinyatakan positif Corona.
Pihak Mer-C sendiri telah membantah dengan tegas mengeluarkan hasil tes swab Habib Rizieq ke publik.
"Yang pasti MER-C tidak pernah mengeluarkan hasil lab Habib Rizieq karena itu semua privasi pasien," tegas Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad saat dikonfirmasi, Rabu (2/12/2020).
Baca Juga:Buya Yahya Kritik Pendukung Rizieq: Revolusi Akhlak Itu Ya Harus Berakhlak
Belum Terima
Terkait dokumen yang beredar tersebut, Bima Arya mengatakan pihaknya belum menerima hasil tes swab atas nama Habib Rizieq.
"Sampai saat ini belum menerima," ujar Bima yang juga menjabat Wali Kota Bogor di Mapolresta Bogor Kota, Kamis (3/11/2020).
Karena itu, kata Bima Arya, keaslian hasil swab Habib Rizieq juga tidak dapat dipastikan keasliannya.
Sebab, tidak terdapat di data pelaporan Covid-19 milik pemerintah.
"Kami tidak bisa memastikan keaslian itu kerena kami cek di pelaporan Covid-19, jadi semua hasil swab itu harus dilaporkan, jadi pemerintah punya data, nah kami cek tidak ada data itu," katanya.
Karena itu pula, menurut Bima Arya, hasil swab Habib Rizieq yang beredar itu bisa saja tidak benar.
"Jadi bisa jadi itu tidak benar atau memang tidak dilaporkan, jadi kami tidak bisa pastikan bisa asli bisa tidak," katanya.