Rasa Bosan Ternyata Dapat Menurunkan Harapan Hidup

Kebosanan bisa memicu orang untuk melakukan hal-hal negatif yang berpotensi membahayakan kesehatannya, seperti merokok dan minum alkohol.

Vania Rossa | Lilis Varwati
Jum'at, 11 Desember 2020 | 07:11 WIB
Rasa Bosan Ternyata Dapat Menurunkan Harapan Hidup
Ilustrasi rasa bosan di rumah aja. (Shutterstock)

"Meskipun ini tampak seperti reaksi yang ekstrim, akan lebih dapat dimengerti jika kita menyadari bahwa kebosanan dapat memperburuk pemikiran negatif yang mengarah pada depresi dan kecemasan," kata Dr Mann.

Kebosanan juga dianggap memicu kemarahan dan agresi. Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu menunjukkan orang-orang yang lebih rentan terhadapnya mengambil lebih banyak risiko dalam hal keuangan, perilaku, hobi, kesehatan, dan keselamatan.

Hal itu karena kebosanan dapat membuat orang cenderung untuk terlibat dalam perilaku pengambilan risiko sebagai cara untuk mencari kegembiraan dan menciptakan adrenalin yang hilang dari kehidupan mereka.

“Saat kita bosan, kita mencari stimulasi saraf. Kita bisa mendapatkan rangsangan yang kita cari melalui hal-hal baru atau dari serangan dopamin - zat kimia otak yang terkait dengan penghargaan," jelas Dr. Mann.

Baca Juga:Tips Hilangkan Rasa Bosan Akhir Pekan Selama di Rumah Aja

Dopamin tersebut sangat adiktif. Manusia bisa mendapatkannya dari menyantap makanan berlemak dan manis, atau bahkan dari sensasi berbelanja dan membeli barang baru. Namun, Dr Mann mengingatkan bahwa serangan dopamin itu dapat menyebabkan kecanduan.

Jadi, apa yang akan Anda lakukan untuk mengusir rasa bosan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini