Usai Viral Deklarasi Tentara Allah, Ustaz Erwan Sa'ad Menghilang

Deklarasi Tentara Allah terjadi di sebuah masjid di Kampung Sasak Bubur, Desa Mekarmukti, Kecamatan Bandung Barat.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 06 Januari 2021 | 13:07 WIB
Usai Viral Deklarasi Tentara Allah, Ustaz Erwan Sa'ad Menghilang
Ustaz Erwan Sa'ad mengucapkan Deklarasi Tentara Allah atau Laskar Jundullah. (youtube)

SuaraJakarta.id - Sebuah video yang menayangkan sekelompok warga mendeklarasikan pembentukan Laskar Jundullah atau Tentara Allah viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 2,51 menit itu, terlihat seorang lelaki berdiri di tengah dalam balutan gamis putih, mengucapkan deklarasi Tentara Allah.

Sang deklarator diketahui bernama Ustaz Erwan Sa’ad. Ia mengucapkan deklarasi pembentukan Tentara Allah atau Laskar Jundullah.

Tampak pula beberapa jamaah lainnya. Bahkan di antaranya ada anak-anak.

Baca Juga:Kesbangpol dan MUI Telisik Tentara Allah Ustaz Erwan Saad Organisasi Sesat

Deklarasi Tentara Allah atau Laskar Jundullah ini diketahui terjadi di sebuah masjid di Kampung Sasak Bubur, Desa Mekarmukti, Kecamatan Bandung Barat (KBB).

Polisi kini tengah mencari Ustaz Erwan Sa’ad yang dikabarkan menghilang dan saat ini belum diketahui keberadaannya usai deklarasi pembentukan Tentara Allah.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago mengatakan, nantinya polisi akan meminta keterangan kepada deklarator tersebut.

"Untuk ustaz-nya tersebut sampai sekarang sedang kita cari untuk dimintai keterangan, mengapa yang bersangkutan melakukan seperti itu," ujarnya di Polda Jabar, Rabu (6/1/2021).

Dilansir dari Ayobandung.com—jaringan Suara.com—Erdi menerangkan bahwa para jamaah tidak paham mengenai deklarasi Tentara Allah tersebut.

Baca Juga:Kasus Prostitusi Online, Hari Ini Polisi Periksa Model Majalah Dewasa

Mereka hanya mengikuti Ustaz Erwan Sa’ad yang menjadi deklarator dari pembentukan Laskar Jundullah.

"Terkait yang mereka menamakan Laskar Jundullah, ya ini pada prinsipnya warga tersebut tidak mengerti apa yang disampaikan. Dia mengikuti ustaz tersebut, mereka tidak mengerti apa-apa. Ternyata setelah dipahami dan dipelajari tidak sejalan. Oleh karena itu masyarakat membuat klarifikasi," kata Erdi menerangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini