Namanya Cuma Satu Huruf, Pengacara O Pernah Disarankan Ganti Nama Osnawati

"Saya bangga punya nama O."

Rizki Nurmansyah
Rabu, 06 Januari 2021 | 18:04 WIB
Namanya Cuma Satu Huruf, Pengacara O Pernah Disarankan Ganti Nama Osnawati
Pengacara O asal Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat yang memiliki nama terpendek di dunia. [Ist]

SuaraJakarta.id - Memiliki nama terpendek di dunia dengan hanya satu huruf, tak ayal membuat pengacara O menjadi bahan olok-olok teman sebaya.

Perundungan itu dialami perempuan kelahiran Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh, Sumatera Barat, itu di sekolah.

Khususnya saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pengacara O yang kini berusia 56 tahun mengaku, dengan namanya yang pendek itu sempat menjadi beban baginya. Karena selalu diolok-olok oleh teman sebayanya.

Baca Juga:Pernah Diejek Teman Sebaya, Nenek O Menangis Frustasi dan Ingin Ganti Nama

"Waktu masih kecil, saat masih di SD memang jadi beban karena sering diolok-olok sama teman-teman. Saya merasa nyamannya baru setelah di SMA," kata mantan komisioner Panwaslu Limapuluh Kota itu.

Bahkan, sambung O, pada saat masih SMP ia pernah disarankan ganti nama oleh gurunya di SMP Bunga Setangkai yang saat ini merupakan SMPN 1 Kecamatan Payakumbuh.

"Guru SMP saya sempat meminta nama saya diganti jadi Osnawati. Namun, papa saya tidak mau dan menenangkan saya dengan kalimat SMP kan tidak lama. Enam tahun lagi, kamu sudah kuliah," ujarnya yang kini telah memiliki dua cucu.

Supaya guru di SMP tersebut tidak tersinggung, orang tua O beralasan nama putri mereka tidak bisa diganti karena sudah tertera dalam daftar keluarga PNS.

Ia mengatakan bahwa dirinya baru mulai nyaman dengan namanya, saat masuk SMAN 1 Danguang-Danguang yang kini bernama SMAN 1 Kecamatan Guguak. Bahkan sempat memberikan keuntungan baginya.

Baca Juga:Kisah Wanita Payakumbuh Bernama O, Pemberian Ayahnya yang Wartawan

“Pada saat SMA itu kan guru setiap mata pelajaran, kan beda-beda, pada awalnya guru yang melihat daftar hadir, menyangka O itu bukan nama, tapi nol sehingga kalaupun saya tidak hadir dalam kelas, nama saya tetap diberi ceklis, meskipun itu tidak lama," ujar alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah itu.

Setelah tamat SMA dan hingga sekarang berprofesi sebagai pengacara, O mengaku mulai menikmati nama unik pemberian ayahnya itu.

“Saya bangga punya nama O. Apalagi, kata papa dan mama sebelum mereka meninggal, nama itu warisan paling abadi diberikan orang tua yang tidak akan pernah hilang,” kata nenek O.

Ia mengatakan nama O tersebut merupakan ide dari papanya bernama Djainun yang terinspirasi saat membaca sebuah majalah dan melihat berita warga India dan Prancis, punya nama terpanjang dan terpendek sedunia yang nama tersebut tercatat dalam The Guinness Book of World Records atau Buku Kumpulan Rekor Dunia.

Karena membaca berita itu Djainun langsung memasang niat jika nanti istrinya Dasima Malik dikaruniai anak, maka nama anak mereka, harus mengalahkan kedua nama yang tercatat dalam The Guinness Book of World Records itu.

“Orang tak akan bisa membuat nama yang lebih pendek dari itu, itu kata papa. Ternyata, papa benar dan setelah ditelusuri nama-nama pendek di dunia. Memang, nama saya, termasuk yang paling pendek,” kata dia.

Ia menyebutkan bahwa satu-satunya adik kandungnya yang meninggal 11 November 2017 juga memiliki nama yang pendek, yakni Z.

"Kalau Z saat diucapkan kan kesannya masih bisa tiga huruf, bisa Zed atau Zet. Kalau nama saya, kan tidak bisa ditambah. Sekali dilafazkan O, penulisannya tetap O," pungkas pengacara O. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak