SuaraJakarta.id - Setiap muslim diwajibkan untuk menunaikan salat Jumat. Khususnya bagi muslimin—pria beragama Islam.
Hal itu pula yang tak lupa ditunaikan oleh personel Tim SAR TNI Angkatan Laut.
Di sela-sela operasi pencarian cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, personel TNI AL yang beragama Islam tak lupa menjalankan ibadah Salat Jumat.
Salat Jumat dilaksanakan di geladak buritan KRI Rigel-933.
Baca Juga:Jenazah Ihsan, Korban Sriwijaya Air Akan Dipulangkan di Hari Ngunduh Mantu
Untuk alasnya menggunakan kantong jenazah dari PMI sebagai pengganti tikar atau karpet, kemudian dilapisi sajadah di atasnya.
"Salat Jumat kali ini berbeda, karena diikuti oleh para penyelam dan awak media, selain awak kapal yang rutin melaksanakannya," kata Komandan KRI Rigel-933 Letnan Kolonel Laut (P) Jaenal Mutakim.
Dalam khutbahnya, khatib Salat Jumat, Sersan Dua TNI AL Sudirman mengajak jamaah untuk mendoakan kondisi Bangsa Indonesia yang sedang dilanda musibah.
Musibah itu di antaranya yang masih dirasakan saat ini, yakni pandemi Covid-19.
Selain itu, khatib juga mengajak jamaah untuk mendoakan korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Baca Juga:Basarnas: Pencarian Korban Sriwijaya Air Diperpanjang hingga Senin Depan
Hingga hari ketujuh operasi pencarian Sriwijaya Air, komponen rekaman percakapan pilot dengan co-pilot atau (CVR) masih dalam.pencarian.
Sementara pada Selasa (12/1) petang, salah satu bagian dari kotak hitam atau black box Sriwijaya Air, yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan, telah ditemukan tim penyelam dari TNI AL.