Gerindra Minta Jokowi Kaji Ulang Libur Lebaran, Mau Dipotong Lagi?

Pemerintah meninjau ulang libur panjang yang telah ditetapkan.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 01 Februari 2021 | 10:21 WIB
Gerindra Minta Jokowi Kaji Ulang Libur Lebaran, Mau Dipotong Lagi?
Pengunjung berekreasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (30/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Kasus COVID-19 terus melonjak, menjadikan Gerindra minta Presiden Jokowi mengkaji libur panjang Lebaran atau Idul Fitri. Namun tak tersirat jika usulannya untuk memotong libur lebaran.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan semenjak 11 Januari - 25 Januari di Jawa dan Bali diakui pemerintah tidak efektif mengurangi mobilitas masyarakat sehingga angka penyebaran Covid-19 masih tetap bertambah.

"Oleh karena itu, saya mengimbau kepada pemerintah bahwa harus mendeteksi dini hal-hal yang bisa membuat lonjakan Covid-19 tinggi," kata Dasco kepada wartawan, Senin (1/2/2021).

Misalnya, pemerintah meninjau ulang libur panjang yang telah ditetapkan. Sebab, musim libur biasanya mobilitas masyarakat meningkat dan menjadi salah satu pemicu peningkatan kasus Covid-19.

Baca Juga:PPKM Tak Efektif, Pemerintah Disarankan Tinjau Ulang Libur Panjang

"Seperti kita tahu, bahwa akan ada libur panjang pada saat Imlek dan juga Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada pemerintah untuk mewaspadai atau merencanakan ulang mengenai usulan atau rencana libur panjang yang direncanakan oleh pemerintah," kata Dasco.

Pada Jumat (29/1/2021), lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan PPKM di lapangan tidak efektif untuk menekan mobilitas masyarakat. Menurut dia, penerapannya tak tegas dan tidak konsisten.

"Sebetulnya esensi-esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas, namanya saja kan pembatasan kegiatan masyarakat ya, tapi yang saya lihat diimplementasinya ini kita tidak tegas dan konsisten," kata Jokowi.

Itulah sebabnyak, Kepala Negara menginstruksikan jajarannya membuat kebijakan yang lebih praktis lagi.

"Sehingga saya minta betul-betul turun ke lapangan, ada di lapangan, tetapi juga siap dengan cara-cara yang lebih praktis dan sederhana apa sih yang namanya 3M," kata dia.

Baca Juga:Hari Ini, Pasien Covid-19 Sembuh di Jakarta Bertambah 3.674 Orang

Epidemiologi mengimbau masyarakat terus meningkatkan sense of crisis atau kewaspadaan akan penyebaran kasus Covid-19 masih tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini