Perajin: Pelanggan Boro-boro Mikirin Kue Keranjang, Buat Makan Aja Bingung

Pesanan kue keranjang turun hingga 40 persen jelang perayaan Imlek tahun ini.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 04 Februari 2021 | 19:43 WIB
Perajin: Pelanggan Boro-boro Mikirin Kue Keranjang, Buat Makan Aja Bingung
Perajin kue keranjang, Berry, menata kue khas Imlek di dapur produksinya di Ciater, Serpong, Kota Tangsl, Kamis (4/2/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Bicara mengenai perayaan Imlek, maka tak lepas dari yang namanya kue keranjang. Ya kue keranjang menjadi salah satu makanan khas saat Imlek tiba.

Namun di tengah pandemi Covid-19 ini, para perajin kue keranjang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluh.

Jelang Tahun Baru Imlek 2572, pesanan kue berupa dodol itu menurun.

Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang perajin kue keranjang rumahan Koh Ling.

Baca Juga:Imlek di Tengah Covid-19, Kemenag Minta Umat Konghucu Tangsel Ibadah Daring

Pria 63 tahun itu menyebut ada penurunan pesanan kue keranjang hingga 40 persen jelang perayaan Imlek tahun ini.

"Tahun lalu biasanya 12 karung beras ketan yang 50 kg, sekarang paling juga cuma 8 karung, menurun 40 persen karena pandemi," ujarnya saat ditemui di rumahnya di Ciater, Serpong, Kamis (4/2/2021).

Senada diungkapkan oleh pengusaha kue keranjang lainnya, Berry.

Pria 34 tahun itu menyebut, Imlek kali ini memprihatinkan karena mengalami penurunan pesanan.

Tahun lalu, kata Berry, dia bisa memproduksi kue keranjang hingga 15 karung beras ketan. Kini, tak lebih dari 10 karung.

Baca Juga:Pandemi Covid-19 Bikin Bisnis Kue Keranjang Tak Semanis Imlek Tahun Lalu

"Kalau sekarang menurun untuk tahun ini, yang tadinya pesanan banyak, sekarang turun. Tahun kemarin bisa habis 10-15 karung kurang, sekarang hanya 5-7 karungan," kata Berry ditemui di rumahnya, Kamis (4/2/2021).

Berry menuturkan, menurunnya pesanan kue keranjang pada perayaan Imlek 2021 ini lantaran para pelanggannya banyak terdampak pandemi Covid-19.

"Lagi pandemi sekarang, orang-orang boro-boro mikirin kue, untuk makan aja pada bingung. Itu sih kebanyakan cerita dari pelanggan. Dari yang biasanya pelanggan pesan 5-10 kg, sekarang pesannya cuma 2-3 kg," tuturnya.

Berry membandingkan dengan tahun lalu, di mana saat 10 hari menjelang perayaan Imlek biasanya sudah mendapat pesanan hingga 10 kuintal. Terkini baru setengahnya.

"Biasanya 10 hari menjelang Imlek orderan mulai ramai, sudah pada pesan dan ngambil. Tapi sekarang masih sepi," paparnya.

Berry mengungkapkan ia merupakan generasi ketiga yang menjalankan bisnis kue keranjang yang sudah beroperasi sejak 1990-an.

Kini usaha yang terletak di Kampung Maruga Ciater, RT 02 RW 08, Kelurahan Ciater, Tangsel, itu dijalankan oleh dia dan tiga orang anggota keluarganya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak