Sejarah Singkat Asal Muasal Sebutan Cina Benteng di Kota Tangerang

Surya menjelaskan, warga peranakan Tionghoa yang datang ke Tangerang terbagi menjadi dua gelombang.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 13 Februari 2021 | 11:20 WIB
Sejarah Singkat Asal Muasal Sebutan Cina Benteng di Kota Tangerang
Museum Benteng Heritage, warisan budaya peranakan Tionghoa di Kota Tangerang atau yang bisa disebut Cina Benteng. [Suara.com]

SuaraJakarta.id - Bicara mengenai Tahun Baru Imlek dan Kota Tangerang, maka salah satunya tak akan bisa dilepaskan dengan yang namanya warga Cina Benteng.

Cina Benteng merupakan sebutan kepada masyarakat peranakan Tionghoa yang tinggal di Tangerang. Penyebutan ini memiliki historis yang panjang.

Disebut Cina Benteng karena dahulunya terdapat sebuah benteng Belanda yang dikenal masyarakat pribumi dengan sebutan Benteng Makasar. Dibangun sekira abad ke-16.

Benteng itu difungsikan sebagai pos pengamanan untuk mencegah serangan dari Kesultanan Banten.

Baca Juga:Imlek di Tengah Pandemi, Klub Barongsai Kota Tangerang Gigit Jari Sepi Job

Benteng ini merupakan benteng terdepan pertahanan Belanda di Pulau Jawa.

Benteng tersebut merupakan pembatas wilayah Kesultanan Banten dengan VOC yang beririsan dengan aliran Sungai Cisadane.

Di sisi barat sungai wilayah kekuasaan Banten. Sebelah timur kekuasaan Belanda.

Pada tahun itu, VOC mengizinkan warga sekitar Benteng untuk membuka lahan pertanian di sekitar perairan Sungai Cisadane.

Kesempatan itu tak disia-siakan warga peranakan Tionghoa yang pandai bertani, untuk mendiami lahan di sekitar Benteng.

Baca Juga:Disebut Legenda Politisi Etnis Tionghoa, Begini Reaksi Ahok

Hingga akhirnya sebutan Cina Benteng pun melekat pada warga peranakan Tionghoa di Tangerang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini