Penampakan Puluhan Liang Lahat TPU Bambu Apus Tergenang Air Akibat Hujan

Kondisi liang lahat yang tergenang air hujan dipastikan tidak menghambat proses pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 18 Februari 2021 | 16:33 WIB
Penampakan Puluhan Liang Lahat TPU Bambu Apus Tergenang Air Akibat Hujan
Liang lahat TPU Bambu Apus, Jakarta Timur, tergenang air hujan, Kamis (18/2/2021). Liang lahat tersebut dipersiapkan untuk pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19. [Dok. Dinas LH DKI]

SuaraJakarta.id - Puluhan liang lahat di Tempat Pemakaman Umum atau TPU Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, tergenang banjir, Kamis (18/2/2021).

Lihat lohat itu disiapkan untuk pemakaman jenazah Covid-19. Genangan air itu lantaran hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Kamis siang.

"Liang lahat yang terisi air hujan itu seluruhnya sedang kita persiapkan untuk pemakaman jenazah. Jumlahnya sekitar 30 titik di blad 5," kata Kepala Satuan Pelaksana TPU Bambu Apus, Koko, dilansir dari Antara.

Koko mengatakan, mulanya liang lahat itu sengaja dipersiapkan pengelola pemakaman agar mempercepat proses pemakaman pasien Covid-19.

Baca Juga:Drainase Tak Cukup Tampung Air, Rumah Dinas DPR di Kalibata Sempat Banjir

Sebab jumlah jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir relatif tinggi. Mencapai rata-rata 15-30 jenazah per hari.

Sebanyak 40 petugas gali kubur di lokasi, kata Koko, kewalahan menangani jumlah jenazah yang harus dikuburkan secara manual setiap hari.

Sejak sepekan terakhir TPU Bambu Apus memperoleh bantuan alat berat jenis backhoe loader untuk mempercepat proses penggalian liang lahat.

"Tukang gali kuburan kita ada 40 orang, tapi kan mereka juga harus ada istirahat, sehingga dibantu alat berat dari Pemprov DKI," katanya.

Sejak beroperasi, alat berat tersebut telah menghasilkan puluhan liang lahat, hingga menyisakan sekitar 30 liang lahat yang saat ini siap pakai.

Baca Juga:LAPAN Umumkan Waspada Bogor dan Depok Banjir Besar 19-20 Februari Besok

"Namun karena kedatangan jenazah yang dikuburkan pun berkurang, sehingga saat terjadi hujan terisi air liang lahatnya. Sebab dibiarkan terbuka. Selain itu, tanahnya juga tergolong lengket sehingga air tidak mudah meresap ke dalam tanah," katanya.

Koko mengatakan TPU Bambu Apus semula merupakan lahan perkebunan dengan kontur lahan yang miring.

Lahan seluas seluas 3.000 meter persegi itu dibuka pada Kamis (21/1) sebagai fasilitas pemakaman darurat bagi pasien Covid-19.

"Sebab di TPU Pondok Ranggon sudah full, jadi alternatifnya ke TPU Bambu Apus," katanya.

Dari total lima blad pemakaman yang tersedia, kata dia, empat di antaranya sudah dinyatakan penuh, yakni blad 1, 2, 3 dan 4.

"Yang blad 5 ini baru saja kita buka untuk menampung sekitar 100 jenazah. Tapi posisinya ada di lahan yang miring, jadi kalau hujan otomatis airnya mampir," katanya.

Kondisi liang lahat yang tergenang air hujan dipastikan tidak menghambat proses pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19.

"Sebab kita punya dua alat pompa untuk menyedot genangan air di liang lahat sebelum jenazah kita makamkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini