Selain memohon doa dan meminta maaf, salah satu kategori papajar ini seolah sebagai ajang memuaskan diri. Terutama makan minum sebelum puasa Ramadan.
![Suasana Pantai Citepus Istiqomah, Desa Citepus, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi ramai pengunjung, Minggu (7/6/2020). [Sukabumiupdate]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/07/59475-suasana-pantai-citepus-istiqomah-desa-citepus-palabuhanratu-kabupaten-sukabumi-ramai-pengunjung.jpg)
Durasi Papajar
Sebenarnya durasi papajar ini bisa dalam masa sebulan sebelum memasuki bulan Ramadan. Dengan aktivitas piknik atau makan bersama sebelum nanti dilarang karena mesti menjalani ibadah puasa.
Namun konsep Papajar semakin berkembang, di mana semula hampir sama dengan munggahan karena dilakukan sehari sebelum Ramadan.
Baca Juga:Jelang Puasa, Pantai Palabuhanratu Diserbu Warga, Rata-rata dari Jakarta
Saat ini durasinya berubah menjadi sekitar seminggu sebelum Ramadan karena masyarakat menyesuaikan waktunya dengan libur maupun cuti.
"Tradisi ini muncul kembali secara ramai pada tahun 1980-an dan terus dilakukan hingga sekarang. Palabuhanratu tidak hanya menjadi favorit papajar masyarakat Sukabumi, tetapi juga masyarakat Cianjur dan sebagian Bandung," kata Irman.
Pada faktanya tradisi papajar ini kemudian menjadi potensi pariwisata di sekitar bulan Ramadan, seperti juga tradisi ngabuburit dan mudik.